TourBlue Fire Gunung Ijen Banyuwangi 3 Agustus 2022 Kawah Gunung Ijen Banyuwangi/Bondowoso merupakan salah satu obyek dan tempat di wisata Indonesia terbaik yang di punyai oleh Propinsi Jawa Timur. DOK. Rendra Kurnia/National Geographic Indonesia Blue Fire di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. - Secara geografis, Indonesia terletak pada rangkaian ring of fire atau cincin api. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA, ring of fire merupakan rangkaian gunung berapi yang membentang sepanjang kilometer km di Samudra Pasifik. Terdapat 127 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 19 di antaranya berada di Pulau Jawa. Salah satu gunung berapi tersebut adalah Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Gunung dengan ketinggian meter dari permukaan laut mdpl ini masyhur dengan pesona api biru blue fire di kawahnya. Keberadaan blue fire di kawah gunung terbilang langka karena hanya ada satu tempat lagi di dunia, selain Kawah Ijen. Untuk diketahui, blue fire di Kawah Ijen merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu di kawah tersebut. Proses pembakaran alami ini menghasilkan api berwarna biru dengan semburat merah-jingga yang menutupi permukaan kawah. Namun, keindahan blue fire di Kawah Ijen hanya dapat dilihat saat cahaya temaram. Waktu yang paling ideal adalah mulai dini hari hingga menjelang subuh. Tak heran, banyak pelancong yang rela melakukan pendakian malam hari untuk menyaksikan fenomena geologi tersebut, seperti yang dilakukan Rendra Kurnia. Baca Juga Abdoel Rivai, Jurnalis Hindia Berbahasa Melayu di Negeri Belanda Lebih dari sekadar ingin melihat dengan mata telanjang, fotografer profesional itu berupaya mengabadikan keunikan cahaya Kawah Ijen dengan bidikan mata kamera lewat program Nawa Cahaya Capture the Unique Lights in Indonesia. Rendra bercerita dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk bisa mencapai Kawah Ijen. Jalur yang curam dan penerangan yang minim membuatnya harus hati-hati betul mendaratkan tiap langkah. “Untuk mencapai kawah, saya harus melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Karena medan cukup licin dan curam, agar tidak terjatuh, saya mencoba mengikuti irama langkah bapak-bapak penambang dari belakang,” kata Rendra saat dihubungi Tim National Geographic Indonesia, Senin 7/2/2022. Kesulitan belum usai saat Rendra berhasil mencapai bibir kawah sekitar pukul dua dini hari. Sebab, tak mudah menemukan spot yang tepat untuk memotret keelokan Kawah Ijen, terutama karena harus berjuang melawan tebalnya asap belerang. Guyuran hujan saat itu pun sedikit menyembunyikan cakrawala dari pandangan. Dalam kondisi cuaca demikian, menurutnya, cahaya blue fire sangat minim. Dia harus menunggu angin sedikit lebih tenang agar foto yang dihasilkan lebih optimal. “Sempat hujan waktu tiba di dasar kawah, sehingga cukup kesulitan untuk memotret momen blue fire. Pada waktu yang sama, asap belerang yang begitu tebal membuat bidikan foto saya kurang maksimal dan tidak sesuai konsep yang disusun sebelumnya,” cerita Rendra. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Theijen Crater Tour Starting Bondowoso Itinerery : at 00:00 Pick Up from Hotel in Bondowoso area; 00:00 -1:00 am Drive to ijen climbing point { paltuding } at 1:00 AM Arrive at Ijen Paltuding Crater; at start Ascent to the top of the rim of Ijen Crater; at 2:00 Arrive at the upper edge of the Mountain Go down to the Blue Fire Spot

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID gqXMGv8UX1COKaWmSr-gWw-__HGbMnDWsbS8w9KG00G5oxvj5JesAQ==
Beranda/ Jawa Timur / Bondowoso / Kawah Ijen Blue Fire. Kawah Ijen Blue Fire Oleh Eka Sulvijayanti Diposting pada 10 Juli 2022 5 Maret 2020. 3.3/5 - (9 votes) Lokasi: Kawah Ijen, Curah Macan, Kalianyar, Sempol, Bondowoso, Jawa Timur 68288 Koordinat: Klik Disini
Pernahkah kamu mendengar nama Blue Fire Kawah Ijen? Yups, Kawah Iijen yang berada di Gunung Ijen menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisata Malang dan Banyuwangi. Harga Tiket – Jam Buka24 JamAlamatKalianyar, Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur Nah, supaya semakin tahu tentang apa dan bagaimana cara bisa sampai ke sana, yuk simak dahulu artikel mengenai Kawah Ijen Malang berikut ini. Kawah Ijen Malang, Pesona Blue Fire Kawah Ijen adalah destinasi wisata yang lokasinya berada di antara kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Belakangan, Kawah Ijen Blue Fire menjadi sangat viral di kalangan wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengunjung objek wisata ini, ada sekitar dua ribu pengunjung di setiap bulannya. Dengan tawaran pemandangan api biru abadi yang langka, siapa yang tak penasaran dengan pesona wisata ini. Selain fenomena Blue Fire dan sunrise point, masih ada banyak hal menarik lain yang bisa dieksplor di wisata Kawah Ijen ini. Namun sebelum itu, akan lebih baik jika kamu mengenal lebih dekat tentang sejarah Kawah ijen, objek wisata Kawah Ijen dan tips ke Kawah ijen. Deskripsi Blue Fire Kawah Ijen Mengapa sih Gunung Ijen ini terkenal? Gunung ini memiliki berbagai fenomena alam yang unik, salah satunya adalah kawah yang terletak di kawasan puncaknya. Kawah Gunung Ijen yang terkenal sebagai Kawah Ijen merupakan kawah terbesar di dunia dengan warna yang unik. Kawah dengan kedalaman 200 m dan sangat luas ini berwarna biru kehijauan dan terlihat sangat cantik. Tak hanya itu, Kawah Ijen juga sangat fenomenal karena merupakan kawah berapi biru yang keberadaannya sangat langka, bahkan hanya ada satu di Indonesia. Blue Fire Ijen inilah yang membuat siapapun tertarik untuk menyaksikan sendiri keindahan kawah ini secara langsung. Sejarah Kawah Ijen Informasi mengenai Sejarah Kawah Ijen pertama kali ditemukan dalam Tulisan di majalah Familia terbitan Desember 2003. Nama Ijen sendiri kabarnya mulai dikenal sejak kawasan ini kedatangan dua turis Perancis, yakni Nicolas Hulot beserta istrinya Katia Kraft tahun 1971. Kedua turis tersebut mengisahkan tentang pesona Kawah Ijen lengkap dengan kisah kerasnya kehidupan para penambang belerang. Kisah tersebut mereka tulis di majalah Geo, Perancis. Bisa dibilang kedua orang tersebut yang berperan banyak sebagai penemu Kawah Ijen. Namun, terdapat sejarah lain yang menyebutkan bahwa nama Gunung Ijen pernah muncul pertma kali pada masa penajajahan VOC. Kisahnya, pada masa penjajahan dulu ada seorang pangeran dari Kerajaan Wilis yang bergerilya melawan VOC dan berlindung di balik lereng pegunungan Ijen. Walaupun akhirnya kerajaan Wilis kalah dalam peperangan tersebut, kisah ini menjadi bukti Gunung Ijen sempat digunakan sebagai tempat persembunyian pejuang Blambangan. Alasan digunakannya Gunung Ijen sebagai lokasi persembunyian adalah karea struktur tanahnya yang bergunung-gunung serta dipenuhi hutan lebat. Sehingga terlihat sangat menakutkan bagi orang luar, ditambah kesan angker yang melekat di wilayah yang tak bertuan ini. Namun, lambat laun alam Ijen mulai tersentuh ketika Kompeni Belanda menyewakan tanah di daerah Panarukan, Besuki, Probolinggo. Tanah tersebut disewakan kepada saudagar dan penduduk Cina dari Surabaya yang sangat kaya raya bernama Han Chan Pit dan Han Ki Ko. Sejak saat itu, kawasan Ijen menjadi kawasan yang dijamah oleh manusia meskipun belum banyak juga yang tahu mengenai keindahan Kawah Ijen Blue Fire. Fakta Menarik Wisata Kawah Ijen Yang sangat terkenal dari Gunung Ijen adalah berupa pesona kawah ijen blue fire. Namun jangan salah, selain itu ada banyak hal menarik yang bisa kamu eksplorasi di sana. Selain itu, ada beberapa fakta unik mengenai wisata di Kawah Ijen ini. Ada apa saja ya kira-kira? Ijen Merupakan Gunung Berapi Aktif Perlu diketahui bahwa Gunung Ijen masih berupa gunung berapi aktif yang kapan saja bisa meletus. Gunung Ijen sendiri berada di dua kawasan yaitu Banyuwangi dan Bondowoso. Sementara Kawah Ijen berada di ketinggian mdpl yang juga masih menjadi bagian dari Gunung Ijen. Kawah Ijen yang memesona menjadi bukti kalau Gunung Ijen berupa gunung berapi yang masih aktif di kawasan Pulau Jawa. Fenomena Api Biru Ijen Tahukah kamu fenomena blue fire ini konon sangat langka lho. Bahkan di Indonesia saja hanya ada di Gunung Ijen. Tak hanya langka, blue fire kawah ijen malam hari sangat menakjubkan. Akan terlihat warna api kebiruan yang menyala-nyala bak mutiara yang memancar berkilauan. Sehingga jangan heran jika banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang tertarik datang jauh-jauh kemari hanya untuk menyaksikan secara langsung pesona wisata Ijen ini. Tak hanya para traveller, banyak para ahli geologi dan peneliti berkunjung untuk menggali lebih dalam mengenai fenomena tersebut. Bagi kamu yang juga tertarik untuk menyaksikannya, waktu yang paling tepat melihat keindahan api biru adalah pada saat dini hari. Dari Pos Paltuding, waktu pendakian yang dibutuhkan adalah sekitar 3-4 jam. Nah, kalau kamu sampai di puncak pada saat dini hari, tak hanya api biru yang menyala dengan sangat cantik, tetapi kamu juga bisa menikmati indahnya sunrise dari puncak Ijen. Sunrise Point yang Sangat Memukau Tak hanya kawah api biru Ijen dan juga danau dari kawahnya, kamu juga bisa mendapati pemandangan sunrise yang ciamik. Dari lokasi Kawah Ijen, kamu hanya perlu mendaki sekitar 500 meter lagi ke atas. Dari atas, kamu bisa melihat pemandangan kawah dan matahari terbit dengan angle yang cantik. Tidak kalah cantiknya dengan sunrise point di Penanjakan Bromo. Banyak Objek Wisata Kawah Ijen dan Sekitarnya Selain kawah Ijen Banyuwangi dan sunrise point, di sekitar wisata Kawah Ijen 2018 juga terdapat banyak objek wisata lainnya yang tak kalah mempesona. Kawah Wurung Adalah Kawah Wurung yang yang menawarkan keindahan berupa bukit teletubis. Wisata Kawah Wurung ini berada di kabupaten bondowoso dan berjarak sekitar 4 KM dari lokasi Kawah Ijen. Di lokasi ini juga ada sebuah bukit cinta dimana para wisatawan dapat mendaki dan menikmati pemandangan dari atas. Pemandangan dari atas sangat mempesona, terlebih saat musim hujan, rumputnya terlihat hijau dan sangat segar. Sementara ketika kemarau, rumput di bukit ini akan berwarna kekuningan. Untuk dapat memasuki kawasan ini, harga tiket dibandrol sekitar Rp Kawah Bulan Sabit Selain Kawah Wurung, ada juga Kawah Bulan Sabit yang terletak dibalik keindahan Kawah Ijen. Seperti namanya, kawah ini berbentuk mirip bulan sabit karena di tengah – tengahnya terdapat gundukan seperti bulan sabit. Tak hanya keindahan kawah yang menyerupai bulan sabit dan berada di ketinggian mdpl. Dari atas ini pengunjung juga bisa melihat pemandangan kota Banyuwangi dari ketinggian. Air Terjun Blawan Siapa bilang liburan ke Kawah Ijen melulu tentang kawah puncak gunung. Di sekitar lokasi Ijen juga terdapat air terjun yang juga selokasi dengan pemandian air panas. Namanya adalah Air Terjun Blawan yang terletak di Desa Kalianyar, Sempol, Bondowoso. Menariknya, air di terjun ini mengandung kadar belerang tinggi dan di sekitarnya banyak ditumbuhi Tumbuhan Makadamia. Air Terjun Kampung Anyar Berikutnya ada Air Terjun Kampung Anyar dimana terdapat 3 titik air terjun sekaligus Air Terjun Biddari, Air Terjun jagir, dan Air Terjun Sumber Pawon. Dari ketiga air terjun tersebut, Air Terjun Sumber Pawon menjadi lokasi yang sangat diminati wisatawan karena alirannya yang menyebar. Mengenai akses menuju lokasi air terjun sudah sangat bagus dan cukup lengkap fasilitasnya. Air Terjun Kali Pait Sama dengan Air Terjun Blawan, di Air terjun Kali Pait ini airnya mengandung belerang. Di sekitar air terjun juga banyak bebatuan yang menghiasi. Hal tersebut membuat pemandangan di sekitar air terjun sangat menarik. Namun demikian, air terjun ini masih terbilang baru dan jarang tersentuh tangan manusia. Air Terjun Kalibendo Kalau air terjun yang satu ini letaknya di Dusun Kampung Anyar dan asih dekat dengan Kawah Ijen. Air terjun Kalibendo ini memiliki ketinggian mencapai 10 meter. Pemandian Air Panas Di wisata Kawah Ijen juga ada pemandian air panas yang tentu airnya mengandung banyak belerang. Air di pemandian ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya sangat menyegarkan. Dengan berendam di pemandian ini, kamu dapat mengembalikan stamina dan berelaksasi menyegarkan badan dan pikiran. Tak hanya itu, airnya juga berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan juga pegal-pegal. Wisata Kopi di Kaki Gunung Saat berada di kaki gunung, kamu bisa melanjutkan eksplorasi di Dusun Lerek, Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Di lokasi tersebut kamu bisa menikmati hidangan kopi khas Jawa Timur. Kopi khas kawasan ini biasa disebut kopi lego yaitu merupakan kepanjangan dari Lerek-Gombengsari. Kedua nama tersebut adalah daerah dimana kopi berjenis robusta tersebut tumbuh. Pemandangan Ciamik, Namun Juga Berbahaya! Kita tahu kalau pendakian semua puncak gunung memang sangat beresiko, namun apa sih yang membuat Kawah Ijen ini berbahaya? Yang menjadikan kawasan Ijen ini cukup berbahaya adalah keberadaan gas belerang yang keluar dari kawahnya. Saking berbahaya, kawasan Ijen juga seringkali ditutup disebabkan kandungan belerang yang sangat tinggi. Belerang sebetulnya tidak begitu berbahaya, bahkan zat ini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun kamu perlu hati-hati terlebih jika kandungan belerangnya sangat tinggi dan dalam jumlah banyak. Hal ini tentu dapat membahayakan siapapun yang menghirupnya. Oleh sebab itu, kawasan Ijen sering ditutup meskipun banyak wisatawan yang sudah sampai di puncak. Mengapa demikian? Apakah dampak belerang sangat mengganggu kesehatan? Yups, bau belerang yang menyengat jika terhirup dapat membuat batuk-batuk serta pusing. Bahkan, hal ini juga dapat berakibat fatal seperti pingsan sampai meninggal dunia. Wah, mengerikan ya! Namun kamu tak perlu khawatirs sobat, karena pengelolaan serta pengawasan di Wisata Kawah Ijen sudah sangat baik. Saat berkunjung ke Gunung Ijen kamu akan menyaksikan bagaimana para pengelola sangat memperhatikan keselamatan para pengunjung. Selain itu, penambang di Gunung Ijen juga tak luput dair pengawasan pengelola tersebut. Perlu Ekstra Proteksi saat Pendakian Fakta lain yang kamu perlu tahu saat mendaki Gunung Ijen adalah perlunya peralatan perlindungan yang lengkap. Karena adanya gas belerang yang berbahaya, penggunaan masker saja tidak cukup sebagai perlengkapan keselamatan. Biasanya pengunjung sangat direkomendasikan untuk menggunakan masker yang dilengkapi penyaring udara. Masker tersebut biasanya bisa disewa saat di pos atau bahkan sudah disediakan pemandu jika kamu menggunakan pemandu wisata. Apakah tidak apa-apa tanpa masker tersebut? Untuk keselamatan kamu lebih baik menggunakan peralatan yang direkomendasikan pengelola. Karena dampak jika terlalu lama terpapar asap belarang sangat buruk untuk tubuh. Efek pertama yang dirasakan biasanya adalah bibir akan terasa pahit dikarenakan asap yang tidak tersaring. Warung Pondok Bunder Ada satu lagi nih yang menjadi daya tarik yang tak ketinggalan disambangi pengunjung saat menuju ke Kawah Ijen ini. Apa sih? Namanya Warung Pondok Bunder. Nah, saat melakukan pendakian tepatnya sekitar di kilometer 2, ada sebuah pondok dimana kamu bisa menyruput secangkir teh hangat atau kopi. Di pondok tersebut juga tersedia makanan sebagai pelepas lapar dan dahaga para pendaki. Tak hanya itu, biasanya pondok ini juga dijadikan tempat istirahat para penambang belerang. Di tempat tersebut juga para penambang menghitung berat belerang yang didapatkan sebelum dibawa turun. Ada Penginapan & Homestay Bagi kamu yang ingin totalitas menikmati indahnya wisata kawah Ijen Blue Fire tak perlu khawatir. Di kawasan ini ada beberapa homestay sebagai tempat beristirahat. Di homestay tersebut kamu bisa menyewa kamar dan menunggu waktu mendaki di pagi hari. Biaya sewa kamar per malam mulai dari Rp sampai Rp Pengadaan Kereta Gantung Ohya, FYI, kabarnya ada wacana untuk mengadakan kereta gantung atau cable car di kawasan ini. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan wisata Kawah Ijen ke arah lebih baik. Tak hanya itu, diharapkan dengan adanya kereta gantung ini pengunjung dapat menikmati keindahan Gunung Ijen dengan maksimal. Juga, pengunjung juga tak perlu turun ke dasar kawah untuk melihat fenomena blue fire Ijen yang mendunia. Saksikan Penambang Belerang Mengais Rezeki Saat mendaki ke Gunung Ijen, tak hanya pesona wisata alam yang memukau saja yang bisa kamu saksikan. Saat memulai pendakian hingga puncak, kamu akan menemui sejumlah penambang yang menggantungkan hidup pada belerang. Kamu akan melihat sendiri bagaimana para penambang tersebut mengangkat beban berat mencapai 80 hingga 100 kg dari kawah Ijen. Bahkan, beberapa penambang dengan fisik dan stamina kuat pun mampu membawa beban lebih dari itu. Jika beruntung, kamu bisa bercakap akrab dengan para penambang, mereka akan sangat terbuka dan memiliki banyak cerita menarik yang kamu tak dapati di tempat lain. Mendaki Gunung Ijen tentunya akan memberi kamu banyak pelajaran hidup yang sangat menarik untuk diketahui. So, jangan lewatkan kesempatan belajar banyak hal saat mendaki di Gunung Ijen ini ya. Harga Tiket Masuk Kawah Ijen Terbaru Dengan pesona yang luar biasa, mungkin kamu penasaran berapa harga tiket masuk kawah ijen banyuwangi? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, simak daftar biaya yang dibutuhkan saat mengunjungi wisata Kawah Ijen berikut ini. Harga tiket masuk wisatawan lokal Rp weekdays dan Rp weekend Harga tiket masuk wisatawan mancanegara Rp weekdays dan Rp weekend Harga tiket parkir kendaraan Rp roda 2, Rp roda 4, dan biaya kemah Rp Harga tiket perlengkapan dokumentasi mulai dari Rp video komersil, Rp Handycam, dan Rp Fotografi. Estimasi Kawah Ijen Bagi kamu yang ingin menyaksikan Blue Fire Kawah Ijen, kamu harus tahu kapan jam pendakian wisata ini dibuka. Karena kamu tidak bisa sembarang masuk lokasi wisatanya. Pendakian pertama ke Kawah Ijen di ketinggian mdpl ini dibuka mulai pukul WIB dini hari. Jalur pendakian Kawah Ijen diawali dari pos Pal Tuding. Biasanya durasi normal pendakian ini memakan waktu sampai 3-4. Setelah dari pos ini, kamu tinggal mendaki saja naik tanpa melewati pos lainnya. Sehingga sekitar pukul dini hari kamu sudah sampai di puncak tertinggi Kawah Gunung Ijen. Pada Pukul – tersebut, kamu masih bisa menikmati indahnya api biru di area Danau Kawah Ijen. Setelah itu, kamu bisa naik ke puncak sekitar 500 meter saja untuk dapat menikmati sunrise di sunrise point Gunung Ijen. Rute Pendakian Kawah Ijen Untuk dapat sampai ke pos pertama yaitu Pal Tuding, kamu bisa berangkat dari Bondowoso maupun Banyuwangi. Namun, kebanyakan wisatawan lebih suka menggunakan rute Banyuwangi dibandingkan rute Bondowoso karena jaraknya yang lebih pendek. Dari pos Paltuding, kamu akan naik ke puncak dengan durasi waktu selama 3-4 jam. Nah, bagi kamu yang ingin menikmati sunrise, dibutuhkan pendakian sejauh 500 m lagi hingga sampai di puncaknya. Kisaran Harga Paket Wisata Blue Fire Kawah Ijen Bagi kamu yang berminat mengadakan trip ke Kawah Ijen dari Malang, ada beberapa jasa pemandu wisata yang bisa kamu coba nih. Paket wisata biasanya membandrol harga sekitar Rp untuk 2 orang. Sementara untuk 3 orang biayanya mencapai Rp Paket wisata Kawah Ijen Banyuwangi untuk 4 orang mencapai Rp Untuk paket wisata 5 orang, harganya mencapai Rp dan 6 orang sekitar Rp Nah, itu tadi seputar info mengenai wisata Kawah Ijen berikut paket wisata yang tersedia menuju ke sana. Bagaimana? Apakah sobat tertarik? Yuk segera agendakan liburan ke wisata Blue Fire Kawah Ijen yang fenomenanya sudah mendunia ini ya!
Pengambilanblue fire Kawah Ijen, menurut mantan pesilat Bondowoso, itu dilakukan Senin 20 Juni 2022 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Karena, jika pagi atau siang hari, api biru Kawah Ijen tidak terlihat menyala. Perwakilan PB Porprov Jatim VII 2022 saat koorinasi kirab Api Porprov dengan Disparbudpora dan KONI Bondowoso.
Banyuwangi – Kawah Ijen merupakan wisata alam di Banyuwangi yang saat ini sudah diakui dunia. Pada tahun 2016, kawah dengan pemandangan ajaib ini telah dimasukkan ke dalam Cagar Biosfer Dunia UNESCO. Kawah alami yang terbentuk akibat letusan gunung berapi ini merupakan kawah terindah yang dimiliki Indonesia karena memiliki fenomena blue fire alias si api biru. Kawah ini dapat dicapai dengan trekking melalui rute sepanjang 3 km dengan durasi 1,5 jam. Ketiba tiba di sini, pengunjung akan disambut angin sejuk yang menyegarkan. Di siang hari, pemandangan sinar matahari yang memancar dari Danau Pirus yan diselimuti asap akan memberi lanskap sempurna untuk berfoto. Saat fajar, pengunjung mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan fenomena alam yang luar biasa di mana api berwarna biru akan muncul di sekitar kawah. Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan. Tempat ini menyajikan pemandangan yang sangat indah sehingga tak hanya menarik wisatawan lokal, tapi juga mancanegara. Bagi kamu yang masih bingung dengan rutenya dari Surabaya, berikut ulasan mengenai rute ke Kawah Ijen dari Surabaya yang bisa dijadikan referensi sebelum memutuskan pergi ke sana. Dikutip dari tulisan Pengembangan Kawasan Kawah Ijen Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Banywangi, karya Bintang Madfuri, 201344. Kawah Ijen yang merupakan destinasi wisata yang berada di kawasan Banyuwangi ini cocok bagi mereka yang menyukai wisata adventure dan untuk wisatawan yang mempunyai rasa suka yang tinggi terhadap alam Kawah Ijen ini selalu ada dalam pantauan badan vulkanologi yang akan terus memantau keadaan di sana. Ketika kondisi Kawah Ijen tidak memungkinkan untuk dikunjungi, maka pihak badan vulkanologi segera memberitahukan agar para wisatawan tidak mendaki gunung Ijen, sehingga wisatawan yang sudah terlanjur datang terkadang kecewa karena adanya larangan tersebut. Secara geografis, kawasan Kawah Ijen masuk dalam tiga wilayah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Meski demikian, pintu utama untuk masuk ke dalam lokasi Kawah Ijen berada di Paltuding, Banyuwangi. Bagi wisatawan yang tidak ingin bermalam di gunung tapi ingin menyaksikan fenomena blue fire, kawasan Kalipuro menjadi pilihan lain untuk bermalam. Dari Kalipuro menuju Paltuding menghabiskan waktu sekitar satu jam perjalanan, atau menempuh jarak sekitar 35 km. Dengan estimasi waktu perjalanan trekking dari Paltuding menuju Kawah Ijen menghabiskan waktu sekitar 2 jam, maka untuk bisa menyaksikan fenomena blue fire, wisatawan harus memulai perjalanan dari Kalipuro sekitar pukul dinihari. Setelah melewati jalan hutan yang berliku di Lereng Gunung Ijen, pengunjung akan sampai di Paltuding. Dari Paltuding, dengan udara yang terkenal dingin menusuk, para pendaki yang ingin memulai perjalanannya terlihat sedang bersiap dan menebalkan pakaiannya. Sementara beberapa orang mendekati para calon pendaki, menawarkan jasa antar. Bagi mereka yang belum tahu seluk beluk Kawah Ijen, memang disarankan untuk menyewa jasa guide. Dari Paltuding ke lokasi Kawah Ijen berjarak sekitar 3 km. Bagi para pendaki pemula, jarak ini bisa menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan. Dua kilo meter pertama, track menuju lokasi kawah didominasi oleh jalan tanah yang berdebu. Sedangkan di satu kilo meter terakhir, track didominasi oleh jalan bebatuan yang terjal dan sempit. Dibutuhkan lampu penerangan yang cukup jika melakukan pendakian di malam hari. Di tiga kilo meter terakhir aroma belerang makin menyengat, hal itu menandakan lokasi Kawah Ijen sudah dekat. Dari atas tebing Gunung Ijen, pesona blue fire sudah terlihat. Blue fire merupakan proses penguapan belerang yang terlihat berwarna biru terang saat malam hari. Pemandangan indah inilah yang mengundang banyak wisatawan untuk datang dan mengagumi fenomena yang hanya ada di Indonesia ini. Setelah hari mulai terang, sayup-sayup warna blue fire memudar, namun bukan berarti pesona Ijen menghilang. Di bagian lain akan terlihat Kawah ijen yang menawan berwarna hijau toska. Kawah Ijen bersifat asam dan memiliki kedalaman danau hingga 200 meter. Kawah Ijen memiliki luas mencapai hektar merupakan kawah alami akibat letusan Gunung Ijen, dan diyakini sebagai salah satu gunung berapi yang masih aktif. Gunung Ijen mempunyai riwayat meletus sebanyak 4 kali, yaitu pada 1796, 1817, 1913, dan terakhir pada 1936.
BONDOWOSO RADARJEMBER.ID- Pengambilan api Porprov dari Blue Fire Kawah Ijen, sempat terkendala. Beberapa jam sebelum pengambilan, hujan mengguyur kawasan setempat. Walau demikian, tim yang bertugas berhasil mengambil api biru tersebut, Senin (20/6) pagi tadi. Rencananya, api tersebut akan diarak ke beberapa kecamatan yang dilalui.
Fresh off a year where I got to frolic on countless Aussie beaches, and a week where I was surrounded by the iconic rice fields in Ubud, I wasn’t quite sure which type of beautiful landscape I was seeking next. But when some casual research on hiking in Java revealed a crater into which you can hike and see electric blue flames after dark, I didn’t have to think twice before plotting my next move. Seeing blue fire on the Ijen Crater hike around sunrise was an incredible, exhausting, and slightly scary experience. Read on to see how I did it, and how you can make the trek there as well. Options For The Kawah Ijen Hike Ijen Crater is on the eastern end of the island of Java, in Indonesia. It’s totally doable as a side trip from Bali without having to traverse Java you’d simply take a bus to the border likely from Denpasar, take a quick ferry ride to Java, and then a taxi into Banyuwangi. There are two routes you can take to reach the Kawah Ijen hike From the west Take a bus from Surabaya to Bondowoso, then another bus from Bondowoso to Sempol note there is only one bus daily for this leg, and it runs in the morning. Stay overnight in Sempol and hire an ojek motorbike taxi from here to the start of the hike. More details on this route via Be My Travel Muse From the east Stay overnight in Banyuwangi or Karangasem, which is closer to the trail but doesn’t have many options for accommodation, then hire an ojek or arrange a transfer via your hotel to the start of the hike. This option makes sense if you’re coming from Bali, but it also works if you’re coming from western Java en route to Bali because you can take the train to Banyuwangi and not have to worry about unreliable buses or inconvenient transfers. While the Ijen Crater hike is typically done at sunrise, you can also choose to hike it at sunset because the blue flames are visible as soon as it gets dark Sunrise Wake up around 1am, make the hour plus drive up the mountain, hike uphill in the dark, climb down into Ijen Crater to see the blue flames, and return to the top to watch the sunrise. Sunset Hike up at your leisure, watch the sunset from the top, climb down into the crater to see the blue flames. More details on the sunset trek via A Nomadic Existence Ijen Crater Hike At Sunrise From Banyuwangi In the Choose-Your-Own-Ijen-Adventure game, I elected to trek up to Ijen Crater from the east side because I always prefer to minimize transfers and make the uncomfortable business of schlepping a little less difficult whenever possible. Taking a direct train from Surabaya to Banyuwangi was immensely easier than the multiple bus transfers required to summit from the west side, and it was absolutely the right decision for me. I opted to hike in for sunrise because I thought that was the only option, but if I were to redo this experience I definitely would have done it at sunset instead. I’m regrettably not a morning person, and being up and about too early on too little sleep makes me nauseous. My hotel in Banyuwangi offered all-inclusive transfers to Ijen Crater for 250,000 rupiah US$18 this included roundtrip transfer in a Jeep, the entrance fee normally 100,000 rupiah, and use of a surgical mask to combat the fumes in the crater. The driver waited for us in the parking lot by the trailhead while we hiked in and out and then drove us back into town. While I had intended to do the whole thing independently, it was easier and cost about the same doing it via the hotel’s package. I’m especially glad to have been able to doze off in the car both there and back, which I wouldn’t have been able to do on the back of a motorbike on a bumpy/winding road if I’d hired an ojek instead. Also worth noting I didn’t notice any ojek drivers looking to take passengers back down to town from the parking lot afterwards, so I’m not sure how I’d have made it back without having my ride pre-booked. We left Banyuwangi at 1am and arrived at the Ijen parking lot around 2am maybe slightly later. The driver walked us over to the entrance, paid our entrance fee, and off we went! I kept pace with the French guy I drove in with for maybe 20 minutes before deciding it was a ludicrous speed to maintain if I wanted to keep puking off my early-morning agenda. I pulled over off the trail several times to de-layer, to hydrate, to catch my breath. You know I love hiking, but not on a tight timeframe – and certainly not at the ultimate ass-crack of dawn. Whenever I heard my fellow hikers ponder whether they’d make it in time to see the blue fire at Ijen Crater before it got too light out, I cranked it up a notch and surged forward. Incredibly, I made it to the top of the crater in about an hour they say to allow hours, though it felt like I was hiking for much longer than that. Hiking in the dark, up a stretch of never-ending hills, on just a few hours of sleep was disorienting for me. I had no concept of time or location until I saw the miners with their baskets at the top. If you’re not a morning person, get spooked by the dark, or aren’t fit, I’d highly advise trekking to Ijen Crater at sunset instead. THIS IS NO JOKE. Welp, here goes nothing! Around 315am, I slid a gas mask over my nose and mouth and started descending Ijen Crater. This mask was a complete game changer – do not hike into the crater without one! The sulphur fumes are strong, putrid, and just not good for your lungs. The mask was included in my hotel transfer package, but I believe you should be able to rent one at the trail entrance when you pay your admission fee. Before I saw the Kawah Ijen blue fire or any views, I passed by miners walking out of the crater carrying baskets of sulphur that they’ll sell for less than 5 cents a kilo. Some also guide tourists down to the blue flames or sell little sulphur trinkets to passers-by, to supplement their meager wages. I felt like such an entitled foreigner traipsing into their workplace for “fun” while these guys were putting their bodies through hell on a daily basis and making so little money for it. I hardly took any pictures of them because I just felt so bad. Once at the bottom of Ijen Crater, I followed some hikers up and around the mining area on the left side and they introduced me to the blue flames. I cautiously approached, turning away and shielding my face whenever the sulphur fumes blew in our direction and temporarily reduced visibility. It was very much like weathering a storm. There was one gust so strong that it knocked me over and left me gasping for air. Seriously, guys wear a gas mask! When I finally reached the edge, I saw this The blue flames actually aren’t lava, but rather result from sulphuric gases igniting upon making contact with air. I mean, holy ^*&$ is this for real?! I know I’m guilty of having referred to some other places as being “other-worldly” or “like being on another planet”, but nothing I’ve seen thusfar compares to having electric blue flames just a few feet in front of my face. You’ll want to limit your exposure to the sulphur fumes – I’d recommend an hour, tops, before climbing out of the crater. Go in with a plan get up close to the blue flames, then climb up the little hill nearby to catch a glimpse of the green crater lake. I almost missed this lookout point and only decided to follow someone else up there on a whim while making my way out. Don’t miss it! It was about 430am by the time I climbed the hill and took this shot thank you, image timestamp, with the blue flames still visible and the darkness starting to fade. I recommend starting the climb out of the crater by 445 if you want to catch the sunrise from above. On second thought, consider hanging out on that hill and waiting for sunrise if you can handle a little more time breathing in the stinky air. While I was able to see the lake from here, I couldn’t see it at all from the top because it was all fogged smoked? over. I sat on the crater edge for a good half hour waiting for it to clear, but it never did. Total bummer! At least I got to break in my new Merrell hiking shoes on this trek. They are SO COMFY. I was pretty bummed to have missed an epic sunrise over the crater lake, but the walk back down was glorious. The surrounding land was lit by golden light and painted with mist, making for an ethereal scene in the mountains. Just lovely. So, was it worth the exhaustion, sweat, early wakeup call, fumes, and effort? Totally. Kawah Ijen is unlike most any other hike you could possibly tackle, so if you love hiking and find yourself in Java or Bali – DO IT. See also All the things that went wrong on my Ijen Crater hike and in Java Tips For The Ijen Crater Hike Hike in from Banyuwangi on the east side, rather than Bondowoso/Sempol on the west side. That way you’ll only need to take one train, as opposed to two buses. Consider doing the Ijen Crater hike at sunset rather than sunrise, especially if you don’t function well early in the morning. Don’t even think of hiking without a gas mask, headlamp or flashlight, and good hiking shoes I’m a longtime fan of Merrell. Bring a camera with a wide angle lens to shoot the blue flames close-up. You won’t need a telephoto lens at all here. Allow extra time after sunrise in case the crater is fogged over, so that the fog and smoke can clear and reveal the beautiful blue lake inside the crater. Dress in layers. I wore a down jacket on the drive up, took it off 20 minutes in and hiked in a tanktop, then put the jacket back on once I’d hiked out of the crater. Everything you bring into the crater will smell of sulphur for WEEKS after your hike, so you might want to bring clothing/bags that you don’t really care about. Otherwise, expect to wash everything multiple times before the smell starts to fade. Pin it!
PesonaKeindahan Blue Fire Kawah Ijen 28 Oktober 2019 19:16 Salah satunya adalah kawah Ijen, kawasan wisata yang termasuk dalam tiga wilayah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Meskipun demikian, pintu utama untuk masuk ke dalam lokasi kawah Ijen berada di Paltuding, Banyuwangi, Jawa Timur.Kawah Ijen
Kawah ijen is the world’s largest acidic water lake containing million m³ of turquoise water located in Java. This lake is the largest reservoir of hot and acid water on Earth. Ijen Crater is located above the top of Ijen Volcano which is an active volcano located on the border between Banyuwangi and Bondowoso districts, East Java, Indonesia. This mountain has an altitude of 2,386 meters from the depth of the sea with a calliper wall height of 500 meters with a total crater area of ​​5466 hectares and a crater depth of 200 crater There is also a phenomenon of Blue Fire that there are only two in the world that is in Ijen and Iceland Crater, Blue Fire or true blue fire is the result of a reaction of natural gas that meets with oxygen at a certain temperature. The phenomenon of blue fire is formed due to the chemical reaction contained in the crater of the ijen. Blue Fire is a chemical process of sulfur combustion that is found in the mount cause of the phenomenon of the occurrence of blue fire which is triggered by the burning of methane gas by the geothermal seepage from the earth’s stomach reaches about 600 degrees CelsiusITINERARY KAWAH IJENOur driver will pick you up from DIALOG Hotel in the Banyuwangi, then go to the village of Licin and then continue to the slope of Mount Ijen car, this journey takes approximately 1 hour from Banyuwangi city area by Privat Car. Arriving at the parking area of Mount 1 until hours will be required to ascend the slope of mount Ijen to reach the peak of Ijen Crater and along the path, You will enjoy the stunning natural scenery with fresh air & on the edge of the crater at an altitude of 2883 meters and enjoy the best panorama of the lake of sulphate where reflects a spectacular view in the surrounding walls to give the impression of doom. The sulfur mining workers go down into the crater and climb back up by passing a dangerous path on the edge of Ijen Crater with a load as much as 80 kilograms on their shoulders. After You enjoyed the natural scenery at Crater of Ijen and then descend the slope of Mount Ijen until the vehicles parking area where our vehicle is waiting for then escort you back to the City of Banyuwangi or to your DIALOG hotel in Banyuwangi area or Ketapang you need to bring to see Blue fire Kawah IjenTorches both hand torches or headlamps. We opted for the headlamps to maintain our palms-free, although I took both, simply in case the battery might run out withinside the nightGloves it’s miles bloodless up there, however, they even serve you nicely whilst you pass down the crater and ought to preserve directly to sharp rocksGas masks, that you want as safety in opposition to dense clouds of poisonous gases like sulphur dioxide. You can not live for a long term in one’s gases without a mask. It all relies upon the wind if you’ll stumble upon a number of the ones poisonous gases on the day of your ordinary safety masks, simply if you don’t want to breathe withinside the sulphur scent and it disturbs you. Some human beings wore them already at the manner main to the crater rim, whilst others felt sincerely no want to apply them at such an early jacket. Now, do no longer count on the provider of a “cell second-hand iciness garments store” out of your guide, however,The best time to visit Ijen Crater Or ijen Volcano Or Kawah IjenThe best day to visit this volcano is the dry season, mostly it starts from April until the beginning of November. Those months are the best time to visit Ijen TIME TO VISIT Start from the end of December until March, there will be more rain that will start from Morning until night. From December until March the intensity of the fog in the Ijen Crater was lower. Thus, visitors can see the blue lake and blue fire without being blocked by / paxPRICE INCLUDE2 / pax1. private transport3 / pax2. Entrance fee4 / pax3. Guide5 / pax 6 / paxPRICE EXCLUDE7 / pax1. Breakfast8 / pax2. Tips guide and driver9 / pax 10 / paxBooking Your Tour Now![wpforms id=”715″] Share this information with your friends
Sunrise Wake up around 1am, make the hour plus drive up the mountain, hike uphill in the dark, climb down into Ijen Crater to see the blue flames, and return to the top to watch the sunrise. Sunset: Hike up at your leisure, watch the sunset from the top, climb down into the crater to see the blue flames. (More details on the sunset trek via A

Road to Bondowoso Ijen Crater Tour - Talking about the charm of Indonesian tourism is endless. Each region in Indonesia has its own uniqueness and characteristics, so it is not surprising that many regions in Indonesia are famous even to foreign course, this cannot be separated from its natural beauty which is indeed stunning and makes anyone want to come back again to of the areas that has recently been visited by tourists is Bondowoso. Bondowosois located in East Java Province which has extraordinary natural charm. No wonder Banyuwangi, East Java has finally been named as one of Indonesia's must-visit tourist Banyuwangi has many interesting tourist attractions, but one of the famous ones is Ijen Crater. Many travel tours specifically open trips to Ijen Crater with the aim of doing business as well as introducing the charm of Banyuwangi Ijen Crater Tour With a height of Ijen Crater which reaches 2,779 meters above sea level, of course you can imagine what kind of natural charm can be enjoyed from the top of Ijen the emergence of tour packages or open trips to Ijen Crater, of course you are curious what kind of beauty is in this place?Blue FireBlue Fire is a natural phenomenon that amazes many people. Blue Fire is a blue fire scene where this fire appears on the sidelines of the crater. There are many mountains in the world that have craters but unfortunately not all of them have this Blue there are only two Blue Fires in the world, namely in Iceland, Europe and another in Indonesia, namely Ijen Crater, Banyuwangi. Of course this is a matter of pride for Indonesia because it has tourist attractions that are not only unique but also rare in the Blue Fire appears at night so those of you who want to see it have to climb the top of Ijen Crater at craterIn Indonesia, perhaps the famous white crater is Ciwidey in Bandung. But it turns out that Ijen Crater also has a white crater. White rock cliffs combined with Tosca colored craters are a beautiful sight in this addition to the charm of the white crater and blue fire, Ijen Crater also offers beautiful and cool natural scenery. Moreover, this crater is located at an altitude so that the cool and calm air can be felt in this charmWhen climbing Ijen Crater, don't forget to enjoy the sunrise. You can enjoy the view of this golden hour after the Blue Fire. So you can be sure that the tiring struggle to climb the top of Ijen Crater will not be in vain. Because when you get to the top of the crater, you will be treated to amazing natural Crater Tourist LocationsFor the location of Ijen Crater, it is in the Nature Reserve area called the Ijen Tourism Park Nature Reserve, Bondowoso, East Java. Although famous as Banyuwangi tourism, geographically Ijen Crater is actually located between Banyuwangi and Bondowoso, East for those of you who are planning to go to Ijen Crater, immediately contact a travel tour that is indeed an open trip to Ijen Crater. This is to make it easier when traveling, especially if it is the first time visiting Ijen And Access To Ijen CraterMost tours that are open trips to Banyuwangi can also include Bama Baluran Beach tours because these beach tours are located in Banyuwangi and Situbondo Regencies, precisely in Baluran National Park. Bama Beach is only about 8 km from the entrance of Baluran National you hear the word Ijen Crater tourism, it certainly makes you want to take a vacation, right? especially now that we can only sit at home because of the corona virus or also called for information on exciting vacation spots, you don't need to be confused because even though all tourist attractions are currently closed temporarily, you should also know about the Ijen Crater tour Ijen Crater is a very popular tourist spot and offers very beautiful natural scenery. Well, about this you can see as Crater Tour in Banyuwangi is a very popular tourist spot among tourists. Where this place presents a view that is so very beautiful and has a cool air that makes this place more popular and wants to be visited by only that, what makes this tourist attraction interesting is the beautiful phenomenon, namely Blue Fire. Well, the Blue Fire phenomenon like this is what makes the name Ijen Crater popular and well-known among the public and tourists even to foreign is Blue Fire? Well, a little information about this. Where the Blue Fire of Ijen Crater Banyuwangi is a blue fire that will later emerge from the sulfur that occurs when it gets later you will be able to see this beautiful phenomenon at night. In addition, this phenomenon only exists in two countries, namely Indonesia, precisely in Ijen Crater and also in with the popularity of Blue Fire, many tourism parties offer several Ijen Crater tour packages that you can choose that, if you want to find interesting tourist attractions and have extraordinary views, then you should not miss a trip to Ijen Crater in you visit here with friends you will be able to see various extraordinary natural beauty, the mountain which has a height of approximately 2,386 meters above sea level is of course a must for you to visit, especially for you mountain and nature Fire PhenomenonAs you can see above, where the Blue Fire phenomenon only exists in the world, namely Indonesia and Ireland. But if you are curious and want to go there, you can do trekking to Ijen Crater by choosing a tour package to Ijen should you choose a package tour and why not visit it yourself? Well, regarding this, of course, it is better to choose a tour package offered by the travel party, because there are many benefits that you will get from packages and tours to Ijen the advantage is that you will be guided directly during the trip to Banyuwangi until it is finished. Not only that, the cost of the tour is also much cheaper than having to travel alone, then you also don't need to be confused with transportation and that, if you want to witness the blue fire phenomenon, there is nothing wrong if you choose the Ijen Crater tour package provided by addition, if you want to see this blue fire, you must be able to do climbing or trekking first. Well, the height of Ijen Crater is about 2,443 meters above sea level to be only that, it is also important for you to know that the blue fire phenomenon cannot be witnessed all the time and this phenomenon has its own time. The right time to visit is around to WIB. So, if you are lucky then you can see this amazing if you want to travel and see the blue fire in the Ijen crater, you should be able to choose the Ijen crater tour package and you can travel with a group and witness this very beautiful and extraordinary beginners, there is no need to be confused, because the package provider will explain in detail about safe trekking during the trip to Ijen Crater.

Sesuainamanya, kawah ini berada di puncak Gunung Ijen yang dikenal sebagai danau air asam kuat terbesar di dunia. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di Kawah Ijen, pengunjung dapat menyaksikan fenomena alam langka, yaitu blue fire atau api biru. BanyuwangiProduct DetailsHighlightsSee the famous awe-inspiring Crater Ijen Blue FireEnjoy the amazing scenery of the sulfur lakeWitness the amazing sunrise in the beautiful land of East JavaEnjoy the beauty of a one-of-a-kind natural phenomenonGood for Natural Wonders, Adventure JunkiesTour Itinerary0000-0030 Pick up participants from hotel/public area 0030-0100 Trip to Paltuding Village0100-0200 Arrive at Paltuding Ijen Post0200-0400 Summit to Kawah Ijen peak, walking for 2 hours estimately0400-0730 Arrive at peak of Kawah Ijen, enjoy Blue Ijen and wait for sunrise0730-0830 Go back to Paltuding post0830-09 30 Drop off at hotel/public area in Banyuwangi area0930-1000 End of the tripWhat You’ll ExperienceLocated in East Java is the Ijen Volcano, a spot for a very unique and rare natural phenomenon. This is the location of the world-famous Ijen Crater, one of the very few places on Earth where you can see a naturally-occurring Blue Fire. See this amazing phenomenon for yourself with this tour!Trek all the way up to the crater and watch the blue flames blaze against the night as you wait for the DetailsBlue Fire at Kawah Ijen, Kawah Ijen,, Kalianyar, Sempol, Bondowoso Regency, East Java 68288, IndonesiaContact Partner+6282139899009More Things You Should Know- Please bring masks and flashlights. - Please wear shoes instead of Asked QuestionsHow much do Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day ticket cost?The ticket price for Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day start from Rp Visit this page to see more information about Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day pricingWhen are the available dates for Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day?Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day available on 13 Jun 2023. For more information about the available date & duration of this tour, please find more on this is the details location of Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day?Blue Fire at Kawah Ijen - 1-Day is located at Blue Fire at Kawah Ijen, Kawah Ijen,, Kalianyar, Sempol, Bondowoso Regency, East Java 68288, Indonesia. Visit this page for guidance on how to get to Blue Fire at Kawah Ijen - fromRp TodayService Available inIndonesianEnglishTicket PriceStarting From Rp Date13 Jun Fire At Kawah Ijen, Kawah Ijen,, Kalianyar, Sempol, Bondowoso Regency, East Java 68288,
Blue fire atau api biru yang terdapat di Kawan Ijen, Kabupaten Bondowoso menjadi saksi bisu penyemangat gelaran Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) VII Jatim. Sebagai salah satu Kabupaten yang berkesempatan menjadi tuan rumah Porprov VII, yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni - 3 Juli 2022 mendatang itu.
.
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/621
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/567
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/786
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/126
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/437
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/363
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/812
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/909
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/795
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/869
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/391
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/483
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/258
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/106
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/442
  • blue fire kawah ijen bondowoso