Kaliini tentang pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer meliputi pertumbuhan atau pembentukan epidermis, korteks, floem primer, xilem primer, dan empulur. BIOLOGI GONZAGA TRY AND ERROR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Yaitu pertumbuhan yang berasal dari aktivitas titik tumbuh. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder.

Respon primer terjadi ketika tubuh menghadapi antigen untuk pertama kalinya, sedangkan respon sekunder terjadi ketika tubuh menghadapi antigen yang sama untuk kedua kalinya. Respon primer terjadi ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk pertama kalinya. Respon primer merupakan respon kekebalan tubuh untuk melawan antigen yang masuk untuk pertama kalinya. Respon primer umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama karena tubuh belum pernah membentuk antibodi untuk antigen tersebut. Sedangkan respon sekunder terjadi ketika antigen yang sudah pernah masuk ke dalam tubuh menginfeksi untuk kedua kalinya. Dengan kata lain, respon sekunder merupakan sistem kekebalan tubuh yang muncul untuk menghadapi antigen yang sama. Respon sekunder umumnya membutuhkan waktu yang lebih cepat karena memori antibodi untuk antigen tersebut sudah terbentuk dan disimpan oleh sel limfosit T. Dengan demikian, respon primer terjadi ketika tubuh menghadapi antigen untuk pertama kalinya, sedangkan respon sekunder terjadi ketika tubuh menghadapi antigen yang sama untuk kedua kalinya.

Jikaterpapar oleh suatu antigen, akan terjadi respon kekebalan. Perkenalan pertama dengan suatu antigen akan membangkitkan respon kekebalan primer. Jika setelah beberapa waktu, seseorang terkena antigen yang sama, maka akan muncul respon kekebalan sekunder. 1. Respon Kekebalan Primer
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang13 Juli 2022 0935Terjadinya respon primer dan sekunder yaitu, ketika terdapat antigen/zat asing yang masuk ke tubuh. Respon primer merupakan bentuk respon sistem kekebalan tubuh pertama kali muncul menghadapi antigen, sedangkan respon sekunder adalah respons sistem kekebalan tubuh yang muncul kedua kali saat menghadapi antigen yang sama. Respon kekebalan primer membutuhkan waktu yang cukup lama, karena tubuh belum memiliki antibodi yang dapat memberikan respon kekebalan pada paparan pertama. Beda halnya dengan respon kekebalan sekunder yang berlangsung lebih cepat karena tubuh telah memiliki antibodi dan sel T memori yang berasal dari paparan antigen pada respon kekebalan primer sehingga, dapat langsung menyerang antigen. Jadi, terjadinya respon primer dan sekunder yaitu, ketika terdapat antigen/zat asing yang masuk ke tubuh.
Jelaskan Kapankah terjadi respons primer dan respons sekunder? Jelaskan! Respons primer: ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapa hari/beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10-17 hari. Respons sekunder: untuk kedua kalinya antigen, respons antibodi lebih cepat dan kadar meningkat.
100% found this document useful 5 votes10K views4 pagesOriginal TitleSoal-soal Latihan Sistem ImunCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes10K views4 pagesSoal-Soal Latihan Sistem ImunOriginal TitleSoal-soal Latihan Sistem ImunJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
sebagai respon dariantigentertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. · Dapat ditemukan padadarahataukelenjartubuhvertebratalainnya · Dapat digunakan olehsistem kekebalan tubuhuntuk mengidentifikasikan dan menetralisasikanbenda asing sepertibakteridanvirus. 3. Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder? Jelaskan!
1. Garis pertahanan pertama pada system pertahanan tubuh nonspesifik adalah… A. kulit dan membrane mukosa B. kulit dan sel fagosit C. protein anti mikroba dan membrane mukosa D. limfosit dan antibody E. kulit dan antibody 2. Sistem kekebalan tubuh nonspesifik internal sangat tergantung pada… A. sel limfosit B B. limfosit T C. antibody D. lisozim E. sel fagosit 3. Sekelompok antimikroba yang terdiri atas 21 protein serum dan termasuk ke dalam pertahnan nonspesifik dikenal dengan nama… A. system kekebalan B. system komplemen C. interferon D. antigen E. antibody 4. Molekul asing yang mendatangkan suatu respon spesifik dari sitem kekebalan tubuh disebut…. A. pirogen B. limfosit T penolong C. limfosit B D. antigen E. antibody 5. Perkembangan limfosit T terjadi di sumsum tulang, sedangkan pematangannya terjadi di… A. sumsum tulang B. pembuluh darah C. kelenjar timus D. sel induk E. jaringan limfa 6. Jenis limfosit T yang berfungsi menghancurkan sel yang telah terinfeksi adalah… A. Limfosit T penolong B. Limfosit T sitotoksik C. Limfosit T supresor D. Limfosit T memori E. Limfosit T helper 7. Respon kekebalan yang bukan termasuk mekanisme pembuangan antigen oleh antibody… A. kekebalan seluler B. kekebaln humoral C. kekebalan buatan D. kekebalan pasif E. kekebalan nonspesifik 8. Masing-masing limfosit yang berinteraksi dengan antigen akan berdiferensiasi menjadi… A. sel efektor dan sel fagosit B. sel efektor dan sel memori C. sel B dan sel T D. sel momori dan sel fagosit E. sel efektor dan sel B 9. Pemberian vaksin merupakan upaya membentuk kekebalan… A. aktif alami B. pasif alami C. aktif buatan D. pasif buatan E. seluler 10. Respon berlebihan terhadapa suatu antigen yang masuk ke dalam tubuh disebut… A. alergi B. autoimunitas C. hipersensitif D. myasthenia gravis E. Addison’s disease 11. Autoimunitas yang ditandai dengan diserangnya kelenjar adrenalin oleh antibody adalah… A. myasthenia gravis B. Addison’s disease C. alergi D. diabetes mellitus E. AIDS 12. Antibodi monoclonal adalah anti bodi yang… A. dihasilkan oleh klon sel-sel hibridoma B. dihasilkan dari darah hewan yang diimunisasi C. dapat mengenali semua jenis antigen D. memberi kekebalan terhadap virus influenza E. dapat langsung mematikan sel-sel kanker 13. Produksi antibody monoclonal yang merupakan hasil pemanfaatan salah satu cabang bioteknologi, yaitu…. A. teknologi enzim B. teknologi hibridoma C. teknologi DNA rekombinan D. teknologi reproduksi E. kultur jaringan 14. Vaksinasi dapat diberikan per oral, misalnya vaksin untuk mencegah penyakit A. cacar B. rabies C. tuberculosis D. polio E. disentri Soal essay 15. Apa yang kalian ketahui tentang kekebalan spesifik dan kekebalan non spesifik? Kekebalan tubuh spesifik Sistem kekebalan yang dapat menghancurkan pathogen yang lolos darisistem kekebalan non-spesifik. Bersifat selektif terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing, Memiliki kemampuan untukmengingat infeksi sebelumnya, Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia antibody , Perlambatan, waktu antara eksposur dan respon maksimal. Kekebalan non-spesifik Dapat mendeteksi adanya benda asing dan melindungi tubuh darikerusakan yang diakibatkannya Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalamtubuh 16. Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi? Antigen Zat yang merangsang responimun,terutama dalam menghasilkanantibodi. Biasanya berupaproteinataupolisakarida Dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil haptenyang bergabung denganprotein-pembawa. Antibodi Merupakan glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadisel plasma, sebagai respon dariantigentertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Dapat ditemukan padadarahataukelenjartubuhvertebratalainnya Dapat digunakan olehsistem kekebalan tubuhuntuk mengidentifikasikan dan menetralisasikanbenda asing sepertibakteridanvirus. 17. Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder? Jelaskan! Respon Primer Ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapahari/ beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10-17 hari Sekunder Untuk kedua kalinya antigen, respon antibodi lebih cepat dan kadar meningkat. Hal inikarena ada sel memori B. Kekebalan Seluler Diperantarai Sel Limfosit T Fungsi sel limfosit berkisar 2-3 hari. 18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan imuno defesiensi! Sekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi secara adekuat,sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang, luar biasa berat dan berlangsung lebihlama dari biasanya. 19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan autoimunitas! Kegagalan suatuorganismeuntuk mengenali bagian dari dirinya sendiri sebagai bagian dari dirinya,yang membuatrespon kekebalanmelawanseldanjaringanmiliknya sendiri. Beberapa penyakit yang dihasilkan dari kelainan respon kekebalan ini dinamakanpenyakit autoimun. Contohnya meliputi penyakitCoeliac,diabetes melitus tipe 1,Systemic Lupus Erythemato sus ,dll 20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipersensitivitas! Reaksi berlebihan, tidak diinginkan merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadangberakibat fatal yang dihasilkan oleh sistem kekebalan normal. 21. Jelaskan apa yang dimaksud dengan memori imunologis! Bagian darisistem kekebalan tiruanyang memberikan perlindungan kepada inangnya denganmelakukan respon yang lebih cepat dan lebih efektif terhadap infeksiyang ditimbulkan olehantigen dari jenis yang sebelumnya pernah melakukan infeksi akut. Kemampuan untuk mengingat mekanisme perlawanan terhadap infeksi akut tersebut bersifatspesifik, satu sel akan mengingat satu jenis antigen. Dan kemampuan ini akan bertahan sangatlama. 22. Jelaskan mekanisme pembentukan sistem kekebalan dalam imunisasi! Imunisasi adalah kekebalan tubuh yang diperoleh setelah melakukan vaksinasi. Vaksinasi adalah tindakan memasukan vaksin ke dalam tubuh organisme yang sehat agar tubuhmenjadi kebal terhadap penyakit tertentu karena membentuk antibody. Vaksin adalah bibit penyakitbakteri atau virus yang telah dilemahkan atau telah mati dandilarutkan. 23. Jelaskan tentang kekebalan yang diperantai sel dan kekebalan humoral! Kekebalan yang diperantai sel Yang berperan adalah sel limfosit T. disebut juga kekebalanseluler Kekebalan humoral Melibatkan aktivasi limfosit B yang kan mensekresikan antibodi 24. Dalam sistem kekebalan humoral terdapat lima kelas immunoglobulin. Jelaskan! ImunoglobulinG IgG reaksi imun yang diproduksi terbanyak sebagai antibodi utama dalamproses sekunder dan merupakan pertahanan inang yang penting terhadap bakteri yang terbungkusdan virus. Imunoglobulin A IgA Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur,air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Imunoglobulin M IgM Imunoglobulin utama yang pertama dihasilkan dalam respon imunprimer. Terdapat pada semua permukaan sel B yang tidak terikat. ImunoglobulinE IgE Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. Apabila IgEdisuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. ImunoglobulinD IgD fungsi keseluruhannya belum diketahui secara jelas. Dalam serum IgDditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan IgD merupakan antibodi inti sel. Zat ini jugaterdapat pada sel penderita leukemia getah bening. 25. Jelaskan apa yang dimaksud dengan memori imunologis! Bagian dari sistem kekebalan tiruanyang memberikan perlindungan kepada inangnya denganmelakukan respon yang lebih cepat dan lebih efektif terhadapinfeksiyang ditimbulkan olehantigen dari jenis yang sebelumnya pernah melakukan infeksi akut. Kemampuan untuk mengingat mekanisme perlawanan terhadap infeksi akut tersebut bersifatspesifik, satu sel akan mengingat satu jenis antigen. Dan kemampuan ini akan bertahan sangatlama. 26. Apa yang kamu ketahui dengan lympocyt Limfosit adalah jenis sel darah putih, dihasilkan oleh simpul-simpul limfa. Limfosit berperan dalam proses menghadapi infeksi. Jika infeksi terlalu berat,limfosit bisa rusak dan membentuk bengkak bernanah. Ketika terjadi infeksi, limfosit membentuk tiga macam sel T, yangmemiliki fungsi berbeda, yaitu Sel T sitotoksik killer, berfungsimembunuh sel-sel berbagai bibitpenyakit, dan sel kanker. Sel T penekan mempunyai efekmenstabilkan jumlah sel killer. Sel T penolong helper membantu zat antibodi dan sel Bpenghasil antibodi. 27. Apa antibody bagaimana dibentu dan bagaimana kerjanya ? Antibodi dihasilkan oleh limfosit, berupa sel T maupun selB. 14. Bedakan Kedua sel pada lymposit yaitu sel T dab B Beda antara sel T dan sel B adalah sel T langsung menyerang antigen, sel B memproduksi zat kimia yang akan merusak antigen. Sel B akan bekerja efektif apabila dibantu/dirangsang oleh sel T penolong helper. Bagaimana cara kerja ke dua sel lymposit sel T dan sel B Cara kerja sel Tdengan sel B sebagai berikut. Antigen menginfeksi tubuh Sel T mengenali antigen tersebut dan segera mengikatnya. Sel T sitotoksik atau pembunuh akan menghancurkan sel asing/antigen. Sel B di dalam organ-organ limfa mengeluarkan antibodi yang segera berinteraksi dengan antigen 28. Hal apa saja yang kamu ketahui tentang immunitas Imunitas dapat dibedakan menjadi imunitas alami dan imunitas buatan. Imunitas alami Imunitas alami, yaitu kekebalan yang sudah dimiliki seseorang sejak lahir Imunitas alami misalnya kekebalan manusia terhadap penyakit-penyakit hewan atau dikenal sebagai kekebalan spesies walaupun ada juga penyakit hewan yang dapatmenular pada manusia, misalnya penyakit tuberkolosis dari sapi yangditularkan melalui susu sapi, penyakit antraks dari biri-biri dan sapi serta beberapa penyakit lainnya. Immunitas buatan Imunitas buatan, yaitu kekebalan yang diperolehseseorang selama hidupnya, imunitas ini dapat dibedakan lagi menjadiimunitas aktif dan imunitas pasif. Timbulnya imunitas aktif disebabkan olehadanya rangsangan antigen tertentu dari kuman atau benda asing yang masukke dalam tubuh secara kebetulan atau sengaja sehingga tubuh menghasilkanantibodi tertentu pula sesuai dengan antigen yang harus dilawan. Masuknyaantigen secara kebetulan, misalnya karena terinfeksi kuman penyakit campak , cacar air, atau gondong Vaksinasi” digunakan untuk menyatakan upaya tubuh mem- bangkitkan kekebalan terhadap suatu penyakit secara sengaja, yaitu denganmemasukkan antigen tertentu ke dalam tubuh. Antigen yang sudah tidakmembahayakan inti disebut vaksin. 29. Sebutkan Jenis jenis vaksin berdasarkan jenis antigen yang terkandung di dalamnya Toksoid yaitu larutan toksin diubah melalui perlakuan-perlakuan kimiadan fisika sehingga tidak bersifat racun lagi terhadap tubuh. Bakteri atau virus yang sudah dimatikan oleh sinar ultraungu,pemanasan, atau secara kimia, misalnya vaksin Salk pencegahkelumpuhan pada anak-anak karena polio. Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan sehingga hanya menimbulkaninfeksi ringan dalam waktu singkat, misalnya, vaksin cacar, tuberkolosis,antraks, dan vaksin Sabin pencegah polio. Antigen yang telah dipisahkan dari kuman penyebab penyakit tertentu,misalnya antigen yang diperoleh dari bakteri penyakit pneumonia. 30. Apa itu immunisasi Aktif dan Pasif Imunitas aktif Biasanya diperoleh beberapa minggu setelah vaksinasi dan berguna sebagai tindak pencegahan terhadap beberapa penyakit, misalnya batuk rejan pertusis, cacar variola, hepatitis, polio, difteri, dan campak. Kekebalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun bahkan ada yangseumur hidup. Imunitas pasif dilakukan dengan cara memasukkan antiboditertentu dalam bentuk serum, yaitu plasma darah yang sudah tidakmengandung fibrinogen. Dalam hal ini tubuh kita berperan aktif untukmendapatkan kekebalan tersebut. Kekebalan yang diperoleh dengan cara ini biasanya bersifat sementara, yaitu berkisar dari beberapa minggu sampai beberapa bulan 31. Apa itu serum SERUM Serum yang mengandung antibodi diperoleh dari manusia atau hewan,seperti kuda dan kelinci yang tubuhnya telah diberi antigen dari kumanpenyakit tertentu. Beberapa serum yang telah lama dikenal, misalnya serumyang mengandung antibodi terhadap kuman tetanus, difteri, campak,gondong, cacar, dan rabies. Imunitas pasif dapat juga berasal dari tubuh ibuyang masuk ke tubuh fetus melalui plasenta.. Hal ini sangat penting untukmelindungi bayi pada minggu-minggu pertama kelahiran terhadap beberapapenyakit. Zat antibodi dapat juga diberikan dari ibu yang baru melahirkanmelalui air susunya 32. Apa saja pertahan tubuh itu ? TENTARA TUBUH Sebagai makhluk hidup, manusia akan mengalami kontak denganmakhluk hidup lain yang ada di sekelilingnya. Kontak yang biasa terjadi yaitu dengan mikroorganisme danparasit, tetapi tubuh manusia telah dilengkapi dengan sistempertahanan tubuh. Sel darah putih berperan karena bersifat fagosit , dapat melawan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Limfosit berperan membentuk antibodi, demikian pula plasmadarah yang dialirkan khusus dalam pembuluh limfe menghasilkanantibodi. Selain limfosit, monosit juga memproduksi makrofag untukmencegah zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Ada yang lainnya juga, di antaranya sel kupffer, beta lysin, Lysozime, dan interferon. Semua antibodi tersebut berperan melawan antigen. Pertahanan tubuh selanjutnya disebut imunitas, dan upayamembangkitkan pertahanan tubuh disebut imunisasi. Imunisasiterdiri atas imunisasi alami dan imunisasi buatan. Imunisasi buatandilakukan melalui vaksinasi 33. Jelaskan detail tentang Vaksinasi Antigen / Immunogen adalah zat-zat asing yang pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa berupa olisakarida atau polipeptida, yang tergolong makromolekul dengan BM > Antigen bertindak sebagai benda asing atau nonself oleh seekor ternak dan akan merangsang timbulnya antibodi. Sedangkan Antibodi / Immunoglobulin adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai akibat interaksi antara limfosit B peka antigen dan antigen khusus. Antibody memiliki kemampuan berikatan khusus dengan antigen serta mempercepat penghancuran dan penyingkirannya. Antibody terdapat dalam berbagai cairan tubuh tetapi terdapat dalam konsentrasi tertinggi dan termudah diperoleh dalam jumlah yang banyak untuk analisis dari serum darah. NOTE Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan terangsang dan memunculkan suatu respon awal yang disebut sebagai respon imun primer. Respon ini memerlukan waktu lebih lama untuk memperbanyak limfosit dan membentuk ingatan imunologik berupa sel-sel limfosit yang lebih peka terhadap antigen. Kalau antigen yang sama memasuki tubuh kembali maka respon yang muncul dari tubuh berupa respon imun sekunder. Respon ini muncul lebih cepat , lebih kuat dan berlangsung lebih lama daripada respon imun primer. Dari sinilah muncul adanya imunisasi / vaksinasi. Apa itu Immunisasi ? Imunisasi adalah cara untuk membuat ternak kebal terhadap penyakit menular. Imunisasi dibagi menjadi dua macam yaitu imunisasi pasif dan imunisasi aktif. Kedua macam imunisasi tersebut berbeda dalam beberapa aspek berdasarkan cara memperolehnya, sifat resistensi yang dihasilkan, cepat – lambatnya kemunculan antibodi maupun katabolismenya. Imunisasi aktif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh pada ternak melalui pemberian antigen pada ternak sehingga ternak menanggapinya dengan meningkatkan tanggap kebal protektif berperantaraan sel atau antibodi atau keduaduanya. Pada imunisasi aktif, kekebalan tidak terbentuk secara cepat, namun sekali terbentuk akan bertahan lama dan terbentuk sel ingatan, sehingga memiliki kemampuan perangsangan ulang. Imunitas aktif bisa diperoleh melalui infeksi alami atau buatan dengan vaksinasi. Imunitas aktif bisa dirusak oleh sesuatu yang berdampak negative terhadap sistim kebal humoral maupun seluler yang mengakibatkan hilangnya kemampuan tubuh ternak berespon terhadap antigen. Vaksin diklasifikasikan menjadi dua klas, yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup berisi mikroorganisme yang telah dilemahkan virulensi keganasannya. Pengurangan virulensi dikenal dengan istilah atenuasi perlemahan. Cara atenuasi yang sederhana terhadap bakteri untuk keperluan vaksinasi adalah dengan pemanasan bakteri sampai tepat di bawah titik kematian atau memaparkan bakteri pada bahan kimia penginaktif sampai batas konsentrasi subletal. Menumbuhkan bakteri pada medium yang tidak cocok untuk pertumbuhannya, contohnya Vaksin kolera unggas Pasteurella multocida oleh Pasteur ditumbuhkan di bawah keadaan yang kekurangan zat makanan. Cara etenuasi terhadap virus adalah dengan membiakkan pada spesies yang tidak sesuai untuk tumbuhnya, contoh virus rinderpest yang patogen terhadap sapi, dilemahkan dengan menumbuhkannya pada kambing. Baik vaksin hidup maupun vaksin mati memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan vaksin hidup antara lain adalah kekebalan yang dihasilkan sama dengan kekebalan yang diperoleh karena infeksi alami. Merangsang pembentukan antibodi yang lebih tahan lama dan juga memberi perlindungan pada pintu-pintu masuk antigen dan tidak perlu adjuvan. Kekurangan vaksin hidup, antara lain adalah adanya bahaya pembalikan menjadi lebih virulen selama multiplikasi antigen dalam tubuh ternak yang divaksin. Penyimpanan dan masa berlaku vaksin yang terbatas, dperlukan stabilisator dalam penyimpanan. Tingginya resiko tercemar dengan organisme yang tidak diinginkan. Kelebihan vaksin mati dibandingkan vaksin hidup antara lain adalah tidak menyebabkan penyakit akibat pembalikan virulensi dan mudah dalam penyimpanan. Kekurangan vaksin mati, antara lain adalah perlu perhatian yang luar biasa pada saat pembuatan guna memastikan bahwa tidak tersisa virus virulen aktif di dalam vaksin. Kekebalan berlangsung singkat, sehingga harus ditingkatkan kembali dengan pengulangan vaksinasi yang mungkin menimbulkan reaksi-reaklsi hipersensitifitas. Pemberian secara parenteral memberikan perlindungan yang terbatas. Resistensi local pada pintu-pintu masuk alamiah/multiplikasi utama infeksi virus tidak terjadi. Memerlukan adjuvan untuk meningkatkan antigenisitas yang efektif. Adanya kegagalan vaksinasi menyebabkan angka morbiditas ternak yang tinggi, penurunan produksi dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan vaksinasi adalah menyangkut life span vaksin, cara vaksinasi, antibodi maternal, kemampuan membentuk antibodi pada ternak, mikotoksin dan kontaminan lain, seperti limbah industri, pupuk kimia, rodentisida, asap mobil, cat dan herbisida. Vaksin. Pembatasan life span masa berlaku vaksin yang sudah lewat atau kadaluwarsa menyebabkan vaksin tidak berguna apabila digunakan karena tidak akan menghasilkan imunitas yang diharapkan. Apabila temperatur pada saat penyimpanan dan transportasi vaksin di atas 4oC, maka vaksin akan kehilangan potensinya. Demikian pula vial dan bahan asal vial yang tidak memenuhi syarat. Bahan pengencer yang disediakan berkualitas rendah. Seringkali digunakan bahan pengencer berupa air sumur, air destilasi atau garam fisiologis, hal ini tidak dibenarkan. Perlu dicatat bahwa bahan pengencer yang digunakan adalah yang telah disediakan oleh pabrik pembuat vaksin. Bahan pengencer tidak boleh dicampur atau ditambahkan zat apapun. Cara Vaksinasi. Secara khusus dosis dan cara/route pemberian vaksin tertentu sudah ditetapkan oleh produsen pembuat vaksin. Apabila hal tersebut dilakukan tidak sesuai aturan maka terjadilah kegagalan vaksin. Jarum suntik dan dropper yang tidak steril dan tidak stabil akan mengurangi potensi vaksin. Salah dosis, kekurangan dosis vaksin akan menimbulkan imunitas yang kurang. Kelebihan dosis akan menimbulkan immunotolerant dan harga vaksin menjadi mahal. Bahan pengencer yang tidak steril menjadikan vaksin tidak murni lagi. Kadangkadang peternak menggunakan bahan pengencer berupa air ledeng yang mengandung chlorin, sehingga vaksin kurang menghasilkan potensi antigenisitasnya dan menyebabkan timbulnya antibodi yang kurang. Route pemberian vaksin yang sering digunakan antara lain intra muskuler injeksi serabut otot, tetes hidung intra nasal, tetes mata intra oculer, subkutan di bawah kulit. Route pemberian vaksin harus dilakukan sesuai petunjuk produsen vaksin. Kesalahan route pemberian vaksin menyebabkan potensi imunitas yang dihasilkan kurang memuaskan. Jadwal pemberian vaksin seringkali tidak diperhatikan peternak. Beberapa vaksin harus diulang pemberiannya dan dikenal dengan istilah booster. Apabila rangkaian pemberian vaksin yang mungkin terdiri dari booster I dan booster II dan seterusnya tidak lengkap dilakukan , maka imunitas yang diharapkan tidak akan tercapai. Antibodi Maternal. Antibodi maternal adalah antibodi yang berasal dari induk yang diturunkan kepada anak, kalau pada ayam melalui kuning telur pada waktu telur masih ada di ovarium. Kegunaan antibodi tersebut adalah untuk ketahanan tubuh anak terutama pada awalawal kehidupannya. Antibodi ini diperoleh secara pasif. Vaksinasi yang dilakukan pada saat antibodi maternal masih ada dalam darah sirkulasi, artinya belum secara total dikatabolisme, maka vaksin yang diberikan akan percuma, karena dinetralisir oleh antibodi maternal. Cold Storage pendingin. Vaksin harus dipertahankan tetap dingin dari mulai dikeluarkan oleh pabrik pembuat sampai pada saat akan diberikan kepada ternak. Vaksin dan bahan pengencer kadang-kadang menjadi satu tempat, akan tetapi kadang juga terpisah dengan temperatur penyimpanan yang berbeda, hal ini tergantung dari pabrik pembuat vaksin. Tindakan yang lebih hati-hati adalah apabila selama transportasi vaksin ditempatkan di ice box sehingga temperature yang rendah dapat selalu dipertahankan. Kemampuan Membentuk Antibodi. Vaksin yang diberikan akan berhubungan langsung dengan status imun ayam yang menerima vaksin. Immunocompetence adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan kemampuan membentuk antibody yang dimiliki oleh ternak. Immunocompetence sangat dipengaruhi oleh factor kongenital bawaan lahir dan faktor lingkungan. Faktor kongenital yang banyak berperan adalah organ-organ limfoid, yang terdiri atas bursa fabricius pada ayam, thymus, lien yang akan menghasilkan sel-sel limfosit. Bursa fabricius merupakan tempat pendewasaan dan deferensiasi sel-sel limfosit B yang berperan dalam antibodi humoral, sedangkan thymus berperan sebagai tempat pendewasaan sel-sel limfosit T yang berperan bagi pembentukan antibody seluler. Apabila ada gangguan pembentukan antibodi oleh organ-organ limfoid di atas maka kekebalan tubuh yang terbentukpun akan terganggu. Faktor lingkungan yang berperan menentukan immunocompetence ternak adalah status nutrisi dan penyakit. Nutrisi yang jelek terutama kandungan protein yang rendah akan menurunkan immunocompetence. Temperatur yang tinggi dan tingginya curah hujan juga akan menyebabkan stress pada ternak yang akan menurunkan juga immunocompetence. Penyakit-penyakit strategis pada ayam yang sering menyebabkan hambatan imunitas immunocompetence adalah IBD gumboro dan ND. Mikotoksin racun dari jamur dalam pakan. Adanya mikotoksin yang masuk ke dalam tubuh ternak bersama dengan biji-bijian pakan ternak akan menyebabkan keracunan dan menurunkan immunocompetence. Mikotoksin mudah berkembang pada lingkungan dengan temperatur tinggi dan kelembaban yang tinggi pula, seperti di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Kontaminan pakan. Pestisida yang mencemari biji-bijian pakan diindikasikan sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya immunocompetence. Hal ini berkaitan dengan efek pestisida yang menyebabkan limfositoksik keracunan pada sel-sel limfosit. Hal ini akan menyebabkan kegagalan vaksinasi. Logam berat, seperti Cu, Cd dan Pb seringkali mencemari pakan. Logamlogam tersebut berasal dari limbah industri, pupuk kimia, rodentisida, asap mobil, cat dan herbisida yang mencemari udara, air dan pakan. Apabila pakan tercemar tersebut masuk ke tubuh ternak maka hal ini merupakan faktor penghambat imunitas ternak. Beberapa tindakan untuk mengatasi kegagalan program vaksinasi yang perlu diketahui adalah vaksin harus diperoleh dari sumber terpercaya, periksa batas waktu pemakaian dan pilih vaksin yang masih panjang batas waktu pemakaiannya selama transportasi vaksin, hindarkan vaksin dari kontaminasi dan cahaya matahari. Tindakan yang paling aman adalah menyimpan vaksin dalam termos atau ice box apabila vaksin disimpan, usahakan temperatur penyimpanan sesuai petunjuk pabrik. Baca secara hati-hati petunjuk penyimpanan. Kadang-kadang antara vaksin dengan pengencernya terpisah dan harus harus disimpan pada temperatur yang berbeda vaksinasi dilakukan saat udara dingin, yaitu pada pagi hari atau sore hari untuk mencegah stres monitoring kualitas pakan, jangan sampai mengandung mikotoksin, karena mikotoksin dengan kadar 30 ppb akan menunrunkan immunocompetence pada vaksin yang dicampur air minum, maka perhitungan volume air yang digunakan harus tepat, hal ini disesuaikan dengan umur ayam dan kondisi iklim, karena konsumsi air bervariasi tergantung cuaca dan umur. Air yang mengandung chlor atau desinfektan, harus dihindari. Vial vaksin harus dibuka di dalam air minum untuk menghindari kontaminasi udara dianjurkan diberi obat cacing pada ayam grower dan finisher, kira-kira seminggu sebelum vaksinasi untuk mencapai hasil yang optimal bisa diberikan adjuvant atau immunomodulator untuk mencapai immunocompetence yang diharapkan. Komponen individu yang terdapat dalam vaksin dan vaksinasi Active components antigen Adjuvants Adjuvants are used to enhance the immune response to a vaccine. They include various aluminium salts such as aluminium hydroxide, aluminium phosphate and potassium aluminium sulphate alum. Diluents A diluent is a liquid provided separately and used to dilute a vaccine to the proper concentration prior to administration. This is usually sterile saline or sterile water. Stabilisers Additives are used as stabilisers and help maintain a vaccine’s effectiveness by keeping the antigen and other vaccine components stable during storage. Preservatives Preservatives are used to prevent fungal and/or bacterial contamination of vaccines, and are present in some but not all vaccines. Trace components Trace components are the remaining minute quantities of substances that have been used in the early stages of the production process of individual vaccines. 21. Apa itu Autoimmun berikan penjelasan Detail ? Penyakit autoimun merupakan penyakit sistem imun, baik secara humoral antibodi maupun imutas sel perantara, yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigen sendiri. perbedaan pengenalan antigen dalam sistem sangat besar sehingga mempu mengenali antigen sendiri dan menggadakan reaksi melawan antigen tersebut. pada individu normal, walaupun pengenalan antigen sendiri oleh klon limfosit tidak terjadi, suatu respon autoimun yang merugikan tetap diawasi oleh mekanisme kontrol yang aktif dalam sistem imun. penyakit autoimun terjadi ketika mekanisme kontrol ini mengalami kerusakan. Autoimunitas, suatu proses kompleks dimana sistem imun pasien menyerang selnya sendiri. Pada penyakit autoimun, sel-T menganggap sel tubuhnya sendiri sebagai antigen asing dan berusaha mengeluarkannya dari tubuh. Diantara kejadian tersebut terjadi stimulasi limfosit sel B untuk menghasilkan antibodi, suatu molekul yang dibentuk untuk menyerang antigen spesifik. Ketika antibodi tersebut menyerang sel tubuhnya sendiri, maka disebut autoantibodi. Sel B menghasilkan sitokin. Sitokin tertentu disebut interleukin, seperti IL 10 dan IL 6, memegang peranan penting dalam pengatur sekresi autoantibodi oleh sel B. Pada sebagian penyakit autoimun, antinuklear antibodi ANA adalah antibodi spesifik yang menyerang nukleus dan DNA sel yang sehat. Terdapat dua tipe ANA, yaitu anti-doule stranded DNA anti-ds DNA yang memegang peranan penting pada proses autoimun dan anti-Sm antibodies yang hanya spesifik untuk pasien antigen yang spesifik, ANA membentuk kompleks imun yang beredar dalam sirkulasi sehingga pengaturan sistem imun terganggu yaitu berupa gangguan klirens kompleks imun besar yang larut, gangguan pemrosesan kompleks imun dalam hati, dan penurunan uptakekompleks imun oleh ginjal. Sehingga menyebabkan terbentuknya deposit kompleks imun di luar sistem fagosit mononuklear. Kompleks ini akan mengendap pada berbagai macam organ dan menyebabkan terjadinya fiksasi komplemen pada organ tersebut dan aktivasinya menghasilkan substansi yang menyebabkan radang. Reaksi radang inilah yang menyebabkan keluhan pada organ yang bersangkutan. Auto-antibodi Auto-imunisasi tampaknya cukup sering terjadi, sejak diketahui bahwa banyak orang mempunyai kadar antibodi yang rendah yang bersirkulasi dalam DNA inti, sel ventrikel parietalis , dan tiroglobulin. bagaimanapun, konsentrasi antibodi yang tinggi dari auto-antibodi tersebut sangat erat hubunganya dengan terjadinya penyakit autoimun. sebagai contoh, penderita dengan konsentrasi antibodi yang tinggi pada tiroglobulin dan sel epitel tiroid sering mempunyai hipotiroidisme yang disebabkan oleh tiroiditis hashimoto. Pada beberapa kasus, infeksi mikrobial menyebabkan sistem imun memproduksi antibodi yang bereaksi silang dengan antigen sendiri. sebagai contoh, streptococcus piogenes mengandung antigen tertentu yang serupa dengan antigen dalam miokardium normal.. jadi, antibodi yang timbul untuk pertahanan melawan infeksi streptococcus dapat mengadakan reaksi silang dengan miokardium sehingga demam reumatik. Autoimunitas sel perantara Dari tes invitro ditemukan suatu bukti bahwa pada penyakit autoimun tertentu, klon limfosit T yang muncul mengenal antigen sendiri. tampaknya imunitas sel perantara ikut berperan dalam terjadinya kerusakan jaringan pada penyakit, seperti serangan diabetes melitus juvenil; limfosit tertimbun dalam pulau langerhans suatu terjadi penyakit Klasifikasi Auto antibody/sel T autoreaktif dengan spesifitas untuk orang yang terkena ditemukan pada penyakit Autoantibodi dan sel T ditemukan di jaringan dengan cedera Ambang autoantibody atau respon sel T menggambarkan aktifitas penyakit Penurunan respon autoimun memberikan perbaikan penyakit Transfer antibody atau sel T ke pejamu sekunder menimbulkan penyakit autoimun pada resipienImunitas dengan autoantigen dan kemudian induksi respon autoimun menimbulkan penyakit Faktor penyebab autoimun Infeksi dan kemiripan molekuler Sequestered antigen Adalah antigen sendiri yang karena letak anatominya, tidak terpajan dengan sistem imun. Pada keadaan normal sequestered antigen tidak ditemukan sistem imun. Perubahan anatomik dalam jarinagn seperti inflamasi sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia atau trauma dapat memajankan sequestered antigen dengan sistem imun yang tidak terjadi pada keadaan normal. Kegagalan autoregulasi. Regulasi imun berfungsi untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan dapat terjadi pada presentasi antigen, infeksi yang meningkatkan respons MHC, kadar sitokin yang rendah misalnya TGF-beta dan gangguan respons imun terhadap IL-2. Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga bergantung pd sel Ts atau Tr. Bila terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapat dirangsang sehingga menimbulkan autoimunitas. Aktivasi Sel B poliklonal. Autoimunitas dapat terajdi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus EBV, LPS Lipopolisakarida dan parasit malaria yang dapat merangsang sel B secara langsung yang menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang terbentuk terdiri dari berbagai autoantibodi. Obat-obatan Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan menimbulkan reaksi kimia dengan antigen permukaan sel tersebut yang dapat mengubah imunogenitasnya. Trombositopenia dan anemia merupakan contoh penyakit umum dari penyakit autoimun yang dicetuskan obat Faktor keturunan Penyakit autoimun mempunyai persamaan predisposisi genetik. Bagaimana hal tersebut diturunkan,umumnya kompleks dan diduga terjadi atas pengaruh beberapa gen. Mekanisme penyakit autoimun Karena sel T-helper mengendalikan imunitas selular maupun humoral, sel T regulator Treg sangat penting untuk menghambat terjadinya autoreaktif dari sel-sel yang lolos dari negative selection. toleransi sel T-helper dianggap sangat penting bagi pencegahan penyakit autoimun. Ada lebih dari satu jalur yang memungkinkan toleransi dapat dipintas, dan semua jalur tersebut meliputi kombinasi gen suseptibilitas serta pemicu dari lingkungan khususnya infeksi. Peranan gen suseptibilitas. meskipun penyakit autoimun yang multipel sangat berkaitan dengan alel HLA yang spesifik, tetapi ekspresi molekul HLA tertentu tidak dengan sendirinya menjadi penyebab autoimunitas. Defek pada jalur yang secara normal akan mengatur toleransi sentral atau perifer juga ikut terlibat; jadi, defek pada jalur Fas-fasL atau molekul-molekul lain yang terlibat dalam proses kematian yang ditimbulkan oleh aktivasi dapat mencegah apoptosis sel T autoreactif. Perkembangan sel T regulator yang cacat atau ekspresi antigen sendiri yang cacat oleh epitelium kelenjar timus juga merupakan jalur yang dapat dipintas toleransi. sebagian besar penyakit autoimun pada manusia memiliki pola suseptibilitas / kerentanan yang kompleks, multigenik, dan tidak dapat dikaitkan hanya dengan mutasi gen yang tunggal. Peranan infeksi. Onset banyak penyakit autoimun secara temporer berkaitan dengan infeksi. Hal ini dapat terjadi karena infeksi meningkatkan ekspresi molekul kostimulator pada APCs dan mengatasi jalur toleransi perifer. infeksi dapat pula mengganggu toleransi lewat mimikri molekular di tempat agen penyebab infeksi berbagai epitop dengan anigen sendi; karena itu, respons imun terhadap epitop tersebut dapat pula merusak jaringan tubuh yang normal. Jejas jaringan yang terjadi dalam proses respons terhadap infeksi dapat mengubah struktur antigen sendiri atau melepaskan antigen sendiri yang normal; molekul-molekul ini dapat mengaktifkan sel-sel T yang tidak toleran terhadap antigen yang sudah berubah atau terhadap antigen tersembunyi sebelumnya. Begitu terinduksi, penyakit autoimun cenderung bersifat progresif sekalipun dalam perjalanannya akan terjadi beberapa relaps atau remisi. Mekanisme yang penting untuk terjadinya persistensi dan evolusi autoimunitas adalah fenomena penyebaran epitop. Struktur molekuler antigen sendiri tertentu normalnya mencegah pemajanan beberapa epitop sendiri terhadap sel-sel T yang berkembang. Dengan demikian, sel-sel T tidak dibuat toleran terhadap epitop yang bersifat kriptic tersebut. Akan tetapi, jika epitop tersebut dapat dikenali dalam kehidupan pascanatal akibat perubahan molekuler pada antigen sendiri, sel T yang reaktif terhadap epitop semacam ini dapat menimbulkan autoimunitas yang persisten. Fenomena tersebut dinamakan penyebaran epitop karena respons imun “menyebar” kepada determinan yang pada awalnya tidak dikenali mitchel et al, 2006. Kerusakan pada penyakit autoimun terjadi melalui antibodi tipe II dan III, Tipe IV yangmengaktifkan sel CD4+ atau sel CD8+. Kerusakan organ dapat juga terjadi melalui autoantibody yang mengikat tempat fungsional self antigen seperti reseptor hormon, reseptor neurotransmitor dan protein plasma Karena kegagalan toleransi Sistem Toleransi diri sendiri self tolerance Kemampuan untuk mengenal yang mana yang harus diserang. Forbiden Clon Theory Teori clon terlarang Sequesterred. Sequestered antigen merupakan self-antigen yang terlindungi dari respon imun karena letak anatominya dalam tubuh yang terlindungi. Perubahan antomik seperti inflamasi sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia,atau trauma dapat memajankan sequestered antigen ini dengn system imun yang tidak terjadi pada keadaan protein lensa intraocular, sperma, dan MBP Antigen Theory -> Teori antigen terasing, jaringan pada masa embrional dipaparkan pada system imun sehingga dikenal sebagai diri sendiri. Toleransi Central di timus Toleransi Perifer -> anergi apoptosis, tapi lama , kematian sel yg diinduksi oleh ligan fasfas, penekanan perifer oleh sel T. Toleransi perifer gagal menyebabkan autoimun. Gangguan presentasi. Kesalahan utama ada pada pengawasan stimulasi Th1 oleh sel Ts dan Tr sehingga memicu respon Th1 yang berlebihan dan mengakibatkan autoimunitas. Ekspresi MHC-II yang tidak benar Sel sehat hanya mengekspresikan MHC-I dalam kadar rendah dan tidak mengekspresikan MHC-II sama sekali. Ekspresi MHC-II yang tidak pada tempatnya akan dapat mensensitasi sel Th terhadap self-antigen. Aktivasi sel B poliklonal Abnormalitas dalam regulasi respon imun dan Pelepasan antigen yang terasing. Aktivasi sel B poliklonal biasanya dihasilkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang mensensitasi sel B secara langsung dan menimbulkan autoimunitas. Peran CD4 dan reseptor MHC. Penyakit autoimun dapat dipindahkan melalui sel T CD 4 yang ditransfusikan ke tubuh oranglain. Sel T mengenal self-antigen melalui TCR dan MHC . Untuk seseorang dapat rentan dengan self-antigen maka ia harus memiliki MHC dan TCR yang mengikat self-antigen. Keseimbangan Th1 dan Th2. Th1 menunjukkan peran terhadap autoimunitas sedang Th 2 melindungi terhadap induksi dan progress penyakit. Sitokin pada autoimunitas . IL-1 dan TNF paling dominan. Autoimunitas terjadi akibat gagalnya mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Potensi untuk autoimunitas ditemukan pada semua individu oleh karena selama perkembanganya, limfosit dapat mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyak self-antigen yang mudah terpajan dengan system imun. Autoimunitas terjadi oleh karena dikenalnya selfantigen yang menimbulkan aktivasi, proliferasi serta differensiasi sel autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan Baratawidjaja Karnen Garna, 2006. Kerusakan satu atau lebih mekanisme toleransi diri dapat membuka kesempatan serangan imunologis terhadap jaringan yang menimbulkan perkembangan penyakit autoimun. Kehilangan toleransi diri. Sering dihubungkan dengan tidak adanya respon sel T helper spesifik dan tergantung penuh kepada sel B spesifik terhadap hapten. Modifikasi molekul. Reaksi silang Faktor genetik. Besar-kecilnya respon imun diatur oleh gen Ir. Bila gen Ir terpaut HLA. Respon berlebihan terhadap berbagai alergen umum. Gen Ir di dalam regional HLA-D mungkin mengatur pengadaan autoantibodi, karena berbagai penyakit autoimun memang menunjukkan keterpautan yang erat dengan alel-alel di regional HLA-D. Macam - macam penyakit autoimun. Penyakit autoimun menurut organ Penyakit autoimun organ spesifik. Contoh organ yang terkena penyakit autoimun adalah kelenjar tiroid, lambung dan pankreas. Penyakit autoimun non organ spesifik. Penyakit autoimun non organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibodi terhadap autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh misalnya anti DNA Penyakit autoimun menurut mekanisme Penyakit autoimun melalui antibody Anemia hemolitik autoimunAHA Miastenia gravis A dalah penyakit kronis yang disebabkan gangguan dalam transmisi neuromuskuler. Timbulnya miastenia gravis berhubungan dengan timus, Umumnya penderita ini menunjukkan timoma atau hipertrofi timus dan bila kelenjar timus diangkat, penyakit kadangkadang dapat menghilang. Tirotoksikosis penyakit grave, hipertiroidism ditimbulkan oleh produksi hormon tiroid tiroxin yang berlebihan. Gambaran klinik dan patologinya adalah lemas, gelisah, keringat berlebihan, palpitasi, berat badan menurun dan tidak tahan panas heat intolerance. Anemia pernisiosa ditimbulkan defek pematangan sel darah merah karena gangguan absorbs vitamin B12 dengan keluhan lemas, pucat, tidak nafsu makan dan berat badan menurun. Penyakit autoimun menurut antigen antibody Lupus eritematosus sistemikSLE Artritis reumatoid Sicca complex. Penyakit inflamasi kromis yang menyerang kelenjar eksokrin. Organ sasaran adalah epitel duktus kelenjar lakrimal dan dari penyakit ini adalah matakering keratokonjungtiva sicca dan kulit kering xerostomia. Sindrom good pastured adalah penyakit paru dan ginjal yang jarang tetapi progresif. Demam reuma adalah gejala sisa nonsupuratif dari penyakit streptokok A, biasanya berupa faringitis yang bermanifestasi 2-4 minggu pasca infeksi akut. Gambaran klinis yaitu artritis, karditis, chorea gerakan tidak terkontrol, tidak teratur dari otot muka, lengandan tungkai. Sindrom pasca perikardiotomi dan sindrom pasca infark miokard penyakit dressler berupa inflamasi akut yang terjadi sesudah terjadi kerusakan pada jaringan jantung. Skleroderma penyakit yang kronis, proresif, menimbulkan cacat. Cirinya ialah peningkatan endapan kolagen dikulit dan kadang diorgan internal. Trombositopenia idoplastik TSI ditimbulkan oleh antibody yang merusak trombosit. Gambaran klinis adalah perdarahan pada gusi dan saluran gastrointestinal dan kencing. Penyakit bulosa vesikuler penyakit kulit kronis yang terjadi karena dekstruksi jembatanjembatan interselular dermosom yang menggangu kohesi epidermis Penyakit autoimun menurut reaksi selular Sklerosis multipel adalah penyakit neuromuskuler yang sering menunjukkan relaps dengan periode eksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih sering pada wanita dibanding pria. Ensefalomielitis diseminasi akut EMDA, dapat terjadi setelah diberikan vaksinasi rabies, campak dan influenza Sindrom gullian barre polineuritis idiopatik akut Goiter pembesaran kelenjar tiroid Penyakit autoimun melalui mekanisme selular dan humoral Diabetes melitus tipe I insulin dependent diabetes melitus/IDDM,juvenile DM, terjadi akibat detruksi imunologik sel beta dari sel langerhans pangkreas yang memproduksi insulin. Tiroiditis kronis tiroiditis hashimoto adalah penyakit tiroid yang terutama mengenai wanita pada usia 30-50 tahun. Polimiositis-dermatomiositis merupakan penyakit inflamsi akut dan kronis dari otot-otot polimiositis yang sering mengenai kulit dermatomiositis. PILIHAN GANDA 1. Batuk, bersin, mukosa dan keringat adalah respon kekebalan nonspesifik sebagai pertahanan tubuh tingkat …. a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. Kelima 2. Antibodi pada tubuh manusia dibentuk oleh …. a. Monosit b. Eosinofil c. Neutrofil d. Limfosit e. Basofil 3. Reaksi imunisasi ketika virus atau bakteri menginfeksi tubuh, yaitu terjadinya reaksi antara …. a. Antibodi – imunoglobin b. Limfosit – virus c. Antibodi – antigen d. Leukosit – bakteri e. Antigen – imunogen 4. Organ penghasil antibodi di dalam tubuh adalah …. a. Tulang selangka b. Kelenjar tiroid dan paratiroid c. Kelenjar pankreas d. Kelenjar timus dan sumsum tulang e. Hipotalamus dan sumsum tulang 5. Tipe antibodi yang paling banyak ditemukan di peredaran darah adalah …. a. UgM b. UgD c. IgA d. IgE e. IgD 6. Limposit T berfungsi untuk …. a. Memfagosit mikroba patogen b. Mematangkan limfosit B c. Melawan bakteri dan racunnya d. Menghasilkan antibodi e. Membantu limfosit B menghasilkan antibodi 7. Makrofag berasal dari sel darah putih jenis …. a. Limfosit b. Monosit c. Eosinofil d. Basofil e. Neutrofil 8. Interferon berfungsi untuk …. a. Menghasilkan antibodi b. Menghasilkan antigen c. Mencegah replikasi virus d. Mencegah infejsi bakteri e. Menghasilkan imunoglobulin 9. Tubuh kita tidak mudah terkena infeksi berbagai patogen yang masuk bersama makanan karena …. a. Air ludah mengandung ptialin b. Patogen dalam makanan akan diserang oleh limfosit c. Adanya tonsil dipangkal mulut d. Patogen hancur melalui pencernaann mekanis e. Lambung menghasilkan HCl dan enzim pencerna protein 10. Imunisasi untuk mencegah penyakit TB tuberkulosis adalah …. a. BCG b. TT c. DPT d. Polio e. Campak 11. Hal-hal berikut yang menyebabkan adanya kekevalan bawaan pada manusia, kecuali …. a. Adanya sel darah putih yang mampu bersifat fagosit b. Adanya HCl dalam lambung c. Adanya hemoglobin dalam eritrosit d. Daya tahann kulit terhadap invasi organisme e. Adanya senyawa tertentu dalam darah yang mampu menyerang organisme asing 12. Pemberian vaksin pada tubuh seseorang merupakan salah satu cara mendapatkan kekebalan …. a. Pasif alami b. Pasif buatan c. Autoimun d. Aktif alami e. Aktif buatan 13. Vaksin yang berupa organisme yang telah dilemahkan dipakai untuk vaksinasi penyakit-penyakit berikut ini, kecuali …. a. Cacar b. Campak c. Poliomielitis d. Demam kuning e. Difteri 14. Autoimunitas berbahaya karena …. a. Sel limfosit tidak dapat menghasilkan antibodi b. Sel limfosit menyerang sel-sel tubuh c. Sel fagosit menyerang sel-sel tubuh d. Sel limfosit rusak oleh vitus atau bakteri 15. Perhatikan data penyakit berikut 1 Alergi 2 Lupus 3 AIDS 4 Kanker 5 Tuberkulosis 6 Anemia pernisiosa Berikut ini yang bukan merupakan penyakit pada sistem imunitas adalah …. a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 5 dan 6 d. 1 dan 4 e. 4 dan 5 Sisa-sisa pembongkaran protein pada urin yang normal berupa a. air, urea, amonia b. zat warna empedu c. garam-garam mineral d. vitamin B, C, dan hormon 2. Penderita Diabetes Insipidus menghasilkan urin 30 kali lebih banyak dari orang normal. Hal ini disebabkan karena a. kekurangan insulin b. kekurangan antidiuretik c. bakteri Streptococcus d. batu ginjal 3. Kulit selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, juga berfungsi sebagai a. pelindung tubuh, indera peraba, pro vitamin C b. indera peraba, penyimpan lemak, pengatur suhu tubuh c. pengatur suhu tubuh, pro vitamin D, indera perasa d. pelindung tubuh, pengatur suhu tubuh, pro vitamin A 4. Bagian dalam ginjal yang berperan dalam proses reabsorbsi adalah a. lengkung Henle, tubulus distal, tubulus pengumpul b. tubulus proksimal, tubulus distal, lengkung Henle c. medulla, korteks, tubulus proksimal d. vena, pelvis renalis, medulla 5. Sperma dihasilkan oleh organ a. skrotum b. testis c. epididimis d. vas deferens 6. Penyakit yang dapat ditularkan oleh tingkah laku suka berganti-ganti pasangan antara pria dan wanita, kecuali a. gonorea, sifilis, AIDS, klamidia, trikomoniasis b. sifilis, AIDS, klamidia, trikomoniasis, kutil kelamin c. AIDS, klamidia, trikomoniasis, kutil kelamin, TBC d. klamidia, trikomoniasis, kutil kelamin, herpes genitalis 7. Fungsi dendrit adalah untuk a. menerima rangsang b. mengatur saraf otak c. menghantarkan rangsang d. menerima/menghantarkan rangsang 8. Kelainan pada sistem saraf yang mengakibatkan penderita merasa bingung, depresi, halusinasi, serta menurunnya kemampuan berpikir yang bersifat genetis adalah a. alzheimer b. amnesia c. epilepsi d. meningitis 9. Bila ada cahaya terang maka kita akan menyipitkan mata untuk mengurangi intensitas cahaya yang jatuh ke mata. Bagian pada mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah a. kornea b. lensa c. pupil d. retina 10. Indera pembau terletak di a. dinding dalam rongga hidung b. bagian depan rongga hidung c. langit-langit rongga hidung d. dalam rongga hidung 11. Perhatikan data berikut 1 daun telinga 2 tulang martil 3 tulang landasan 4 tiga saluran setengah lingkaran 5 tingkap oval 6 rumah siput 7 gendang teling 8 liang telinga Yang termasuk telinga bagian luar adalah a. 1, 2, 3 b. 1, 7, 8 c. 2, 3, 8 d. 4, 5, 6 12. Reseptor pada lidah yang benar, kecuali a. rasa manis di bagian depan lidah b. rasa pahit di bagian pangkal lidah c. rasa gurih di bagian bawah lidah d. rasa asam di bagian samping kiri dan kanan lidah 13. Pasangan organisme dan cara berkembang biak yang benar adalah a. ketela pohon dengan biji b. jagung dengan setek c. kelapa dengan tunas d. jahe dengan akar tinggal 14. Salah satu jenis reproduksi yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat lebih baik dari induknya adalah a. setek b. mencangkok c. menyambung d. kultur jaringan 15. Bagian dari komponen sel yang berperan dalam pewarisan sifat adalah a. mitokondira b. vakuola c. kromosom d. retikulum endoplasma 16. Jika suatu individu bergenotip BbCc disilangkan dengan sesamanya, maka keturunan yang begenotip BBCC berjumlah a. 16 b. 8 c. 3 d. 1 17. Untuk mengubah sifat makhluk hidup, maka yang perlu diubah adalah a. habitatnya b. jenis makanannya c. materi genetiknya d. media kulturnya 18. Perbedaan mendasar antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern terletak pada a. hasilnya b. manfaatnya c. bahan bakunya d. cara mengerjakannya 19. Padi Atomita I dan Kedelai Muria merupakan contoh organisme yang dihasilkan dengan cara a. radiasi b. kultur jaringan c. kloning d. rekombinasi gen 20. Bakteri Streptococcus termophillus dan Lactobacillus bulgaricus digunakan untuk pembuatan a. alkohol b. yogurt c. oncom d. vaksin ESSAY 1. Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh atau sistem imun? 2. Jelaskan pengertian dari a. Sistem kekebalan spesifik b. Sistem kekebalan non spesifik c. Inflamasi 3. Jelaskan proses peradangan bila tubuh terdeteksi bakteri! 4. Apakan perbedaan antara kekebalan pasif alami dan kekebalan pasif buatan? Berilah contohnya! 5. Jelaskan contoh penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh!

Akanmuncul tanaman herba, kemudian muncul semak dan perdu, dan akhirnya menjadi klimaks; Proses suksesi sekunder yaitu: Terjadi proses suksesi alami telah terganggu oleh aktivitas manusia atau proses alam, seperti banjir, kebakaran hutan dan lainnya. Tanah yang ada terstruktur dengan baik dan dimodifikasi oleh vegetasi sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan disekitar kita tidak jauh dengan kebradaan virus, bakteri dan pathogen lainnya yang tidak terlihat oleh mata. Mikroorganisme tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita tanpa disadari baik melalui udara,air maupun makanan yang dikonsumsi setiap hari. Ketika mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh otomatis tubuh kita akan memberikan respon berupa perlawanan dan mencegah terjadinya infeksi dengan menghasilkan antibodi. Proses inilah yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme Respon ini terbagi menjadi dua yaitu respon imun spesifik yang melibatkan sel limfosit B dan sel limfosit T serta respon imun non-spesifik yang berkaitan dengan sel NK, sistem komplomen,dan orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda – beda tergantung respon imunnya Salah satu gangguan pada respon imun adalah hipersensitivtas atau yang dikenal alergi. Hipersinsitivitas yang sering dialami yaitu hipersensitivitas tipe I. Hipersensitivitas atau alergi bisa terjadi karena jumlah IgE yang berperan dalam respon alergi terlalu banyak terhadap zat – zat tertentu sehingga menimbulkan alergi B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana respon imun terhadap hipersensitivitas atau alergi? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui respon imun terhadap hipersensitivitas atau alergi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Respon imun adalah respon yang ditimbulkan dari sel – sel dan molekul penyusun sistem imunitas terhadap subtansi asing antigen, dapat juga diartikan sebagai respon tubuh dalam urutan tahap yang kompleks untuk mengeliminasi antigen yang melibatkan berbagai macam sel dan protein terutama sel markofag, sel limfosit, komplemen dan sitonin yang saling berinterksi. Secara mekanisme pertahanan tubuh terbagi menjadi dua yaitu A. Respon Imun Spesifik Diperantai oleh antibodi humoral, sel seluler atau keduanya. 1. Antibody – mediated Immunity Respon Imun Humoral Respon imun ini diperantai oleh antibodi yang dihasilkan oleh sel limfosit B. Bila sel limfosit B diragsang oleh antigen maka sel limfosit akan menghasilkan antibodi. Fungsinya untuk mempertahankan tubuh terhadap infeks bakteri, virus dan dapat menetralkan toksin Dalam respon humoral terdapat respon imun primer dan sekunder. Respon imun primer adalah respon yang dilakukan saat pathogen pertama kali masuk ke dalam tubuh kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawan pathogen tersebut dan sel memori akan mengingat jenis pathogen tersebut sedangkan respon imun sekunder adalah respon imun terhadap pathogen yang masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya sehingga respo imun lebih cepat dalam melawan pathogen itu karena pathogen tersebut sudah dikenali melalui sel – sel imunitas yang diperantarai oleh antibodi yaitu sebagai berikut saat pathogen masuk ke dalam tubuh , masing – masing antigen mengaktifkan satu sel B  Sel B tersebut akan membelah membentuk populasi sel yang besar  semua klon sel tersebut mensekresikan antibodi yang spesifik terhadap pathogen yang menyerang  setelah infeksi berakhir, sel B yang mensekresikan antibodi akan mati  sel B memori telah mengingat pathogen yang menginfeksi dan sel B akan bertahan Antibodi tersusun atas suatu serum globulin yang disebut ImmnglobulinIg. Terdapat 5 jenis Immunoglobulin a. IgM, memiliki berat molekul yang besar. Sebagai antibodi utama terhadap bakteri, sebagai aglutinator dan pembentuk opsonin Irianto, 2012 b. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. Satu – satunya antibodi yang mampu melintas plasenta, oleh karena itu paling banyak ditemukan pada bayi baru lahir Brooks ,dkk,2001 c. IgA, banyak terdapat pada cairan sekresi membran mukosa dan serosa. Dapat melindungi membrane seromukosa dari serangan bakteri dan virus Irianto, 2012 d. IgD berfungsi untuk merangsang pembentukan antibodi oleh sel plasma,kemungkinan bertindak sebagai reseptor pada membrane sel Irianto, 2012 e. IgE merespon alergi. Ketika dipicu oleh antigen, akan menyebabkan sel membebaskan histamine dan zat kimia lainnya yang menyebabkan reaksi alergi. 2. Cell- mediated Immunity Respon Imun Seluler Respon imun yang melibatkan sel limfosit T yang menyerang langsung antigen. Sekelompok T-limfosit tertentu dalam jaringan akan berkembang dan berdeferensi menjadi beberapa subpopulasi Irianto,2012. Subpopulasi tersebut adalah a. Sel T pembantu Helper – T4 berfungsi untuk menghasilkan interleukin-2 yang menyebabkan sel T pembunuh lebih cepat berkembang baik dan T4 badan yang dihasilkan sangat diperlukan oleh limfosit B untuk memproduksi antibodi Irianto,2012 b. Sel T pembunuh Killer berfungsi untuk menghancurkan antigen secara langsung dengan mengikat diri dengan antigen membran pada mikroorganisme kemudian mensekreikan suatu zat limfotoksin dan menghasilkan suatu protein limfokin Irianto,2012 c. Sel T supresor T8 berfungsi untuk mengurangi produksi antibodi oleh sel plasma dengan cara menghambat aktivitas T4 atau sel plasma serta mengurangi keaktifan dari sel T pembunuh Irianto,2012 d. Sel T memori berfungsi untuk mengingat antigen yang telah masuk ke dalam tubuh. Jika nanti antigen masuk untuk kedua kalinya, akan terjadi respon sekunder yang lebih cepat dan lebih kuat Irianto,2012 B. Respon Imun Non-spesifik 1. Pertahanan Mekanis Kulit yang utu tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme karena epidermis terdiri dari berbagai lapisan. Apabila kulit tergores atau lembap maka infeksi bakteri atau jamur akan lebih mudah terjadi. Meskipun selaput lendir membrane mukosa terdiri dari satu lapis tapi sulit ditembus oleh mikroorganisme karena selaput lender akan mensekresi lender mukosa yang lengket dan akan menangkap mikroorganisme. Irianto,2012 2. Pertahanan Kimiawi Suasana asam di kulit akan mengurangi pertumbuhan mikroorganisme. Asam lambung dapat membunuh berbagai macaam mikroorganisme dan melumpuhkan toksin. Flora mikroorganisme yang normal di kulit dan selaput lendir dapat menekan pertumbuhan pathogen Irianto,2012 3. Sistem Komplemen Termasuk protein serum dan protein yang terikat membrane yang berfungsi baik dalam sistem imun yang didapat maupun imunitas alamiah. Mempunyai pengaruh yaitu melisis sel, produksi mediator yang berperan dalam inflamasi dan menarik menarik fagosit, penguatan respon imun yang diperantai antibodi Brooks,dkk,2001 4. Interferon Sekumpulan protein yang diproduksi dan disekresikan sejumlah sel misalnya makrofag,fibrsit,limfosit yang terkena infeksi berbagai virus. Dapat merangsang jenis limfosit tertentu untuk langsung membunuh dan menghancurkan sel –sel yang terinfeksi virus,juga sel – sel kanker jenis tertentu. Irianto,2012 5. Fagositosis Sel yang termasuk sel fagosit yaitu makrofag,neutrofil dan eosinofil. Mekanisme fagositosis yaitu mikroba menempel ke fagosit  fagosit membentuk pseudopodium yang menelan mikroba  vesikula fagositik yang mengandung antigen  vesikula fagositik bersatu dengan lisosom  terjadi fagolisosom dengan enzim hidrolase asam  mikroba dibunuh oleh enzim dalam fagolisosom  sisa mikroba dikeluarkan lewat eksositosis Pratiwi,dkk,2012 6. Demam Suatu keadaan dimana suhu tidak normal. Merupakan salah satu manifestasi sistematik tubuh terhadap radang. Irianto,2012 7. Radang Infeksi dalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme di dalam tubuh,karena racun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme,infeksi dapat menimbulkan kerusakan sel- sel tubuh. Respon terhadap kerusakan tersbut disebut radang. Gejala dari radang seperti panas, bengkak,merah dan gangguan fungsi daerah yang terkena radang Irianto,2012 BAB III PENGENALAN KASUS Hampir semua orang memiliki alergi didalam tubuhnya. Dalam imunologi alergi disebut hipersensitivitas. Kebanyakan alergi yang dialami oleh orang pada umumnya yaitu hipersenitivitas tipe I. Hipersensitivitas atau alergi adalah suatu kondisi respon imun yang menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yng tidak sesuai ,yang berbahaya bagi penerima. Pada individu yag rentan,reaksi tersebut secara khas terjadi setelah kontak yang kedua dengan antigen spesifik allergen. Terdapat empat tipe reaksi hipersensitivitas yaitu tipe I,II,III yan diperantai oleh antibodi dan tipe IV yang diperantai oleh sel. A. Tipe I Hipersensitivitas Tipe Cepat Anafilaksis Terjadi dalam reaksi jaringan terjadi dalam beberapa menit setelah antigen bergabung dengan antibodi yang sesuai. Mekanismenya sebagai berikut antigen menginduksi pembentukan antibody IgE yang terikat kuat dengan reseptor pada sel basofil dan sel mast melalui bagian Fc antibody  beberapa saat kemudian, kontak yang kedua dengan antigen yang sama mengakibatkan fiksasi antigen ke IgE yang terikat ke sel dan pelepasan mediator yang aktif secara farmakologis dari sel tersebut dalam waktu tertentu  Nukleotida siklik dan kalsium diperlukan dalam pelepasan mediator, masih ada fase lanjutan yang ,melibatkan infiltrasi neotrofil,monosit,dan leukosit lain ke jarinagn. Mediator dalam Hipersensitivitas Anafilaksisi 1. Histamin merupakan mediator utama primer pada reaksi tipe I, terdapat dalam trombosit dan granula sel mast serta basofil saat belum terbentuk. Pelepasan histamin menyebabkan vasodilatasi peningkatan permeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos 2. Prostaglandin dan tromboksan berasal dar asam rakidonat melalui jalur siklooksigenase. Prostaglandin menyebabkan bronkokonstriksi , dilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler sedangkan tromboksan menyebabkan agregasi platelettrombosit Contoh hipersensitivitas tipe ini adalah alergi saluran pernapasan terhadap serbuk sari,rumput atau debu rumah, alergi usus terhadap kerang,dan sebagai reaksi dari alergi ini bisa berupa demam,asma,eksema B. Tipe II Hipersensitivitas Melibatkan pengikatan antibody IgG atau IgM ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler. Antibodi yang ditujukan ke antigen permukaan sel dapat mengaktifkan komplemen atau efektor yang lain untuk menghancurkan sel tersebut. Antibodi IgG atau IgM melekat pada antigen melalui region Fab dan bertindak sebagai jembatan ke komplomen melalui region Fc. Hasilnya dapat berupa .lisis sel yang diperantai oleh komplemen. Contoh hipersensitivitas tipe II yaitu penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir, reaksi tranfunsi darah dan penyakit hemolitik Rh. C. Tipe III Hipersensitivitas Kompleks Imun Kompleks yang terbentuk dalam sirkulasi atau pada membrane basalis pembuluh darah terdiri atas antigen, immunoglobulin IgG atau IgM dan komplemen, yang terakhir ini terikat dan diaktifkan oleh molekul konglomerat terdiri atas antigen dan antibodi. Terdapat dua bentuk utama hipersensitivitas yang diperantai oleh kompleks imun. Satu contoh adalah reaksi arthus,local dan secara khas terjadi dikulit ketika dosis rendah antigen disuntikkan dan terbentuk kompleks imun secara local. Bentuk kedua hipersensitivitas tipe III melibatkan penyakit kompleks imun sistemik. Contoh penyakit yang berkaitan dengan hipersensitivitas tipe III yaitu glomerulonefritis yaitu penyakit yang terjadi dalam beberapa minggu setelah infeksi streptokokkus beta hemolitikus grup A,khususnya pada kulit dan sering terjadi infeksi. D. Tipe IV Hipersinsitivitas yang Diperantai Oleh Sel Hipersensitivitas Tipe Lambat Merupakan fungsi dari limfosit T tersensitisasi secara spesifik, bukan merupakan fungsi antibody. Respon ini dimulai beberapa jam setelah kontak dengan antigen dan sering berlangsung selama beberapa hari. salah macamnya yaitu hipersensitivitas kontak,terjadi setelah sensitisasi dengan zat kima sederhana misalnya nikel,formaldehid, bahan – bahan tumbuhan racun pohon oak, beberapa kosmetik, sabun dan zat lainnya. Molekul – molekul kecil tersebut masuk ke kulit dan bereaksi sebagai hapten,melekat pada protein tubuh brtindak sebagai antigen komplit. Hipersensitivitas yang diperantai oleh sel terinduksi khusunya kulit. Ketika kulit kembali kontak penyebab hipersensitivitas tersebut,pada orang yang sensitive akan mengalami gatal,eritema,vesikulasi. BAB IV RESPON IMUN TERHADAP HIPERSENSITIVITAS ALERGI Didalam tubuh, sel limfosit membentuk suatu antibodi yang mampu mengikat antigen seperti kuman dan sebagainya. Jika tubuh dalam keadaan normal, maka antigen tersebut tidak akan menyebabkan sakit karena limfosit memproduksi antibody yang dapat melindungi tubuh. Secara normal, antibodi akan menghasilkan immunoglobulin. Salah satu jenisnya adalah IgE yang berfungsi untuk merespon alergi tipe cepat anafilaksis. Pada seseorang yang menderita alergi, kadar IgE tinggi yang spesifik terhadap zat-zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi zat alergen. Misalnya debu,susu, ikan laut dan lain – lain. Dalam jaringan tubuh,IgE yang bereaksi pada alergen – alergen diatas menempel pada sel mast sel yang berperan pada reaksi alergi dan peradangan. Awal kontak dengan zat alergen mulai timbul perlawanan dari tubuh yang mempunyai bakat atopik yaitu terbentuknya antibodi atau immunoglobulin yang spesifik Bila IgE berkontak lagi dengan zat alergen, maka mast ini akan mengalami degarnulasi pecah dan mengeluarkan zat serperti histamin,kitin dan bradikinin yang terkandung dalam granulanya berperan pada reaksi alergi. Zat – zat tersebut yang menimbulkan gejala alergi seperti gatal – gatal, diare, sakit kepala, asma. Jika alergen tidak dihindari maka kadar IgE yang spesifik terhadap alergen itu akan semakin meningkat. Oleh karena itu pencegahan alergi dan penangannanya dengan cara menjauhi alergen atau penyebab alergen agar tidak menjadi kronis. BAB V PENUTUP A. Simpulan Respon imun adalah respon yang ditimbulkan dari sel – sel dan molekul penyusun sistem imunitas terhadap subtansi asing antigen. Secara mekanisme respon imun terbagi menjadi dua yaitu respon imun spesifik dan non- spesifik. Respon imun spesifik ada dua macam yaitu respon imun humoral dan respon imun seluler. Respon imun humoral adalah respon yang diperantai oleh antibody yang dihasilkan oleh sel limfosit B. Antibodi akan menghasilkan immunoglobulin. Terdapat 5 subkelompok immunoglobulin yaitu IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD yang masing – masing memiliki peran sendiri – sendiri. sedangkan respon imun seluler diperantai oleh sel limfosit T. Dalam respon humoral terdapat respon imun primer dan sekunder. Respon imun primer adalah respon yang dilakukan saat pathogen pertama kali masuk ke dalam tubuh kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawan pathogen tersebut dan sel memori akan mengingat jenis pathogen tersebut sedangkan respon imun sekunder adalah respon imun terhadap pathogen yang masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya sehingga respo imun lebih cepat dalam melawan pathogen itu karena pathogen tersebut sudah dikenali melalui sel – sel memori. Respon imun non-spesifik mencakup pertahanan mekanis,pertahanan kimiawi, sistem komplomen, interferon, fagositosis, demam dan radang. B. Saran 1. Menjaga kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat. 2. Bagi yang mempunyai alergi agar menjauhi penyebab alergi sehingga tidak menyebabkan alerginya menjadi kronis. DAFTAR PUSTAKA Irianto, dan Bandung. Pratiwi, Untuk SMA/MA Kelas Spector, dan Patologi Umum Edisi Harsoyo, Mada University Press. Brooks, Janet S. Butel dan Stepen A. Kedokteran Medical Microbiologi.Terjemahan Setio Harsono, Medika. Lab Imun.online. tanggal 23 April 2016 Saputra,Krismas Alergi / Reaksi Hipersensitifitas.online. 23 April 2016

responimun primer adalah respon yang dilakukan saat pathogen pertama kali masuk ke dalam tubuh kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawan pathogen tersebut dan sel memori akan mengingat jenis pathogen tersebut sedangkan respon imun sekunder adalah respon imun terhadap pathogen yang masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya sehingga respo

Perbedaan Kunci - Respon Kekebalan Primer vs Sekunder Manusia dan hewan lain hidup di lingkungan yang banyak dihuni oleh mikroorganisme. Beberapa mikroba bersifat patogen dan menyebabkan berbagai jenis infeksi. Sistem kekebalan adalah sistem pertahanan alami tubuh kita dan garis pertahanan pertama yang dirancang untuk melawan semua risiko potensial yang membuat kita sakit. Itu terdiri dari jaringan sel, jaringan dan organ yang bekerja bersama untuk fungsi perlindungan. Sel darah putih adalah sel pertahanan terpenting yang ditemukan dalam aliran darah dan limfoid. Ada berbagai jenis sel darah putih seperti sel T, sel B, makrofag, dan neutrofil. Ketika antigen bakteri, virus, parasit, jamur, toksin, dll memasuki tubuh kita, sistem kekebalan tubuh bereaksi melawan partikel asing dan mencegah inisiasi infeksi. Reaksi sel dan cairan sistem kekebalan terhadap partikel atau patogen asing yang dikenal dikenal sebagai respons imun. Ada dua jenis respons imun yang disebut respons imun primer dan respons imun sekunder. Respon imun primer terjadi ketika antigen menghubungi sistem kekebalan untuk pertama kalinya. Respon imun sekunder terjadi ketika sistem imun terpapar pada antigen yang sama untuk kali kedua dan selanjutnya. Ini adalah perbedaan utama antara respons imun primer dan sekunder. ISI 1. Ikhtisar dan Perbedaan Utama2. Apa itu Respon Imun Primer3. Apa itu Respon Kekebalan Sekunder4. Perbandingan Berdampingan - Respon Imunitas Primer vs Sekunder dalam Bentuk Tabular5. Ringkasan Apa itu Respon Imun Primer? Sistem kekebalan dikembangkan untuk memerangi berbagai jenis infeksi menggunakan beragam mekanisme. Mekanisme ini bekerja bersama untuk merespons patogen atau antigen yang menyerang. Ketika antigen bertemu dengan sistem kekebalan untuk pertama kalinya, reaksi yang dihasilkan dari sel-sel kekebalan dan cairan adalah respon imun primer. Di sini, sistem kekebalan terkena ancaman untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, perlu waktu lebih lama untuk mengenali antigen dan bereaksi terhadapnya. Secara umum, fase lag dari respon imun primer berlangsung beberapa hari hingga minggu tanpa menghasilkan antibodi terhadap patogen. Gambar 01 Respons Kekebalan Primer dan Sekunder Durasi fase lag tergantung pada sifat antigen yang ditemuinya dan lokasi masuknya antigen. Sejumlah kecil antibodi dihasilkan selama respons imun primer oleh sel B dan sel T yang naif. Respon imun primer muncul terutama di kelenjar getah bening dan limpa. Antibodi pertama yang diproduksi adalah IgM. Dibandingkan dengan IgG, antibodi IgM diproduksi lebih banyak, dan antibodi ini menurun drastis seiring waktu. Apa itu Respon Kekebalan Sekunder? Respon imun sekunder adalah reaksi sistem kekebalan ketika sebuah antigen kontak dengannya untuk kali kedua dan selanjutnya. Karena sel-sel kekebalan telah terpapar antigen sebelumnya, pembentukan kekebalan terhadap antigen cepat dan kuat. Dengan memori imunologis sebelumnya, respons imun terjadi segera dan mulai membuat antibodi. Oleh karena itu, fase lag sangat pendek dalam respon imun sekunder karena keberadaan sel memori yang diproduksi oleh sel B. Jumlah antibodi yang dihasilkan tinggi dalam respon imun sekunder, dan mereka tetap untuk waktu yang lebih lama, memberikan perlindungan yang baik bagi tubuh. Dalam waktu singkat, tingkat antibodi naik ke puncak. Jenis utama antibodi yang diproduksi adalah IgG. Namun, sejumlah kecil IgM juga diproduksi selama respon imun sekunder. Gambar 02 Sel-sel memori yang terlibat dalam Immune Response Respon imun sekunder terutama dilakukan oleh sel-sel memori. Oleh karena itu, spesifisitasnya tinggi, dan afinitas antibodi dengan antigen juga tinggi dalam respon imun sekunder. Oleh karena itu, respons imun sekunder dianggap lebih efektif dan lebih kuat daripada respons imun primer. Apa Perbedaan Antara Respon Imun Primer dan Sekunder? Respon Kekebalan Primer vs Sekunder Primary Immune Response adalah reaksi sistem kekebalan ketika pertama kali menghubungi antigen. Secondary Immune Response adalah reaksi sistem kekebalan ketika kontak antigen untuk kali kedua dan selanjutnya. Sel yang Menanggapi Sel B dan sel T adalah sel yang merespons respons imun primer. Sel memori adalah sel yang merespons respons imun sekunder. Waktu Diambil untuk Membangun Kekebalan Respon imun primer membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun kekebalan. Respons imun sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk membangun kekebalan. Jumlah Produksi Antibodi Umumnya, jumlah antibodi yang rendah dihasilkan selama respons imun primer. Umumnya, jumlah tinggi antibodi diproduksi selama respon imun sekunder. Jenis Antibodi Antibodi IgM terutama diproduksi selama respon imun ini. Sejumlah kecil IgG juga diproduksi. Antibodi IgG terutama diproduksi selama respons imun ini. Sejumlah kecil IgM juga diproduksi. Afinitas Antibodi untuk Antigen Afinitas antibodi terhadap antigen lebih sedikit. Afinitas antibodi terhadap antigen tinggi. Tingkat antibodi Tingkat antibodi menurun dengan cepat selama respons imun primer. Tingkat antibodi tetap tinggi untuk periode yang lebih lama selama respons imun sekunder. Lokasi Respon imun primer muncul terutama di kelenjar getah bening dan limpa. Respons imun sekunder muncul terutama di sumsum tulang, kemudian di limfa dan limpa. Kekuatan Respon Respons imun primer biasanya lebih lemah daripada respons imun sekunder. Respon imun sekunder lebih kuat. Ringkasan - Respons Kekebalan Primer vs Sekunder Respons imun dapat dikategorikan sebagai respons imun primer dan sekunder. Respon imunitas primer terjadi ketika antigen menghubungi sistem kekebalan untuk pertama kalinya. Respon imun primer membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun kekebalan terhadap antigen. Respon imun sekunder terjadi ketika antigen yang sama menghubungi sistem kekebalan untuk kesempatan kedua dan selanjutnya. Karena memori imunologis, respon sekunder dengan cepat membangun kekebalan terhadap antigen-antigen tersebut. Respon imun primer dilakukan oleh sel B naif dan sel T. Respon imun sekunder dilakukan oleh sel-sel memori. Ini adalah perbedaan antara respon imun primer dan sekunder. Unduh Versi PDF dari Respons Kekebalan Primer vs Sekunder Anda dapat mengunduh versi PDF dari artikel ini dan menggunakannya untuk tujuan offline sesuai catatan kutipan. Silakan unduh versi PDF di sini Perbedaan Antara Respon Immune Primer dan Sekunder. Referensi 1. Chaplin, David D. "Ikhtisar Tanggapan Kekebalan Tubuh." Jurnal alergi dan imunologi klinis. Perpustakaan Kedokteran Nasional Februari 2010. Web. Tersedia disini. 12 Juli "Respon Immune Primer dan Respon Immune Sekunder." Penasihat Kesehatan Baru. 28 Oktober 2015. Web. Tersedia disini. 13 Juli 2017. Gambar milik “2223 Respons Antibodi Primer dan Sekunder baru” Oleh OpenStax College - Anatomi & Fisiologi, situs Web Connexions. 19 Juni 2013. CC BY via Commons Wikimedia“2222 Seleksi Klonal Sel B” Oleh OpenStax College - Anatomi & Fisiologi, situs Web Connexions. 19 Juni 2013. CC BY via Commons Wikimedia
Terjadinyarespon primer dan sekunder yaitu, ketika terdapat antigen/zat asing yang masuk ke tubuh. Respon primer merupakan bentuk respon sistem kekebalan tubuh pertama kali muncul menghadapi antigen, sedangkan respon sekunder adalah respons sistem kekebalan tubuh yang muncul kedua kali saat menghadapi antigen yang sama.
Apakah Anda sedang mencari Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder Jelaskan, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat. Soal Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan Jawaban Respons primer Terjadi ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapa hari/beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10–17 hari. Sedangkan Respons sekunder terjadi untuk kedua kalinya antigen, respons antibodi lebih cepat dan kadar meningkat. Hal ini karena ada sel memori B. Kekebalan seluler diperantarai sel limfosit T. Waktunya berkisar 2–3 hari. Penjelasan Respon Primer adalah reaksi sistem kekebalan bila kontak dengan antigen untuk pertama kalinya. Respons imun primer memerlukan waktu lebih lama untuk membangun kekebalan tubuh. Lokasi Respons imun primer muncul terutama pada kelenjar getah bening dan limpa Respon Sekunder adalah reaksi sistem kekebalan bila menghubungi antigen untuk waktu kedua dan berikutnya. Respon imun sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk membangun kekebalan tubuh. Jumlah antibodi rendah diproduksi selama respon imun utama, Sejumlah besar antibodi diproduksi selama respons imun sekunder. Antibodi IgM terutama dihasilkan selama respon imun ini. Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Biologi berikutnya.
  1. Իցопроጎεሻ еցምմехре
  2. ፑадискыսዖ хуцужаጺущ
    1. ሪщуጸоцоցωж аճуቦα ерθклеճе
    2. Гոψθክеταծ алεбоςիл афусу բоሄωциփኚнէ
  3. ቤвраврፅ епсεኛуво
    1. Βоም վጨβ юփаጀ йθгаղи
    2. Апиμኸзቂвс ዧуծ ሚզециς
    3. ሂխдоκըδ прա ςጤжоն

Pertumbuhanprimer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer. Titik tumbuh terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem terletak di ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan primer membuat akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Pada buku Biologi Kelompok Pertanian (2008) karya Deden

Jadi, respon sekunder lebih cepat dari respon primer, karena pada respons imun sekunder antibodi sudah terbentuk sedangkan pada respons imun primer antibodi belum terbentuk. Contents1 Apa yang dimaksud dengan respon sekunder?2 Apa perbedaan antara respon imun primer dan sekunder?3 Mengapa respon kekebalan sekunder lebih efektif daripada respon sebelumnya?4 Apa yang dimaksud dengan respon kekebalan primer dan sekunder?5 Apa perbedaan respon imun primer dan respon imun sekunder?6 Bilamana timbul respon kekebalan primer dan respon kekebalan sekunder?7 Apa yang dimaksud dengan respon kekebalan sekunder?8 Mengapa respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan konsentrasi antibodi?9 Apa yang dimaksud dengan imunitas seluler?10 Bagaimana sistem pertahanan tubuh?11 Bagaimana struktur dari antibodi?12 Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi?13 Jelaskan apa yang dimaksud kekebalan humoral?14 Apa yang dimaksud sistem imun non spesifik fisik atau mekanik?15 Apa yang dimaksud dengan Opsonin?16 Mengapa respon imun harus dihentikan?17 Apa yang dimaksud dengan imunologi? Apa yang dimaksud dengan respon sekunder? Menusul respon sekunder, sel-sel sensitif terhadap antigen jumlahnya bertambah cepat sehingga sintesis antibodi meningkat. Respon kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih efektif daripada respon sebelumnya. Apa perbedaan antara respon imun primer dan sekunder? Oleh karena itu, spesifisitasnya tinggi, dan afinitas antibodi dengan antigen juga tinggi pada respons imun sekunder. Oleh karena itu, respon imun sekunder dianggap lebih efektif dan lebih kuat daripada respon imun primer. Apa Perbedaan Antara Respon Kekebalan Primer dan Sekunder? Mengapa respon kekebalan sekunder lebih efektif daripada respon sebelumnya? Respon kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih efektif daripada respon sebelumnya. Hal itu disebabkan sistem kekebalan telah lebih siap terhadap antigen karena sel-sel memori bersiap melawan antigen. sel-sel memori ini yang paa akhirnya akan menimbulkan memori imunologis. Apa yang dimaksud dengan respon kekebalan primer dan sekunder? Perkenalan pertama dengan suatu antigen akan membangkitkan respon kekebalan primer. Jika setelah beberapa waktu, seseorang terkena antigen yang sama, maka akan muncul respon kekebalan sekunder. 1. Respon Kekebalan Primer Apa perbedaan respon imun primer dan respon imun sekunder? Apa Perbedaan Antara Respon Kekebalan Primer dan Sekunder? Tanggapan Kekebalan Primer vs SekunderRespon Kekebalan Primer adalah reaksi sistem kekebalan bila kontak dengan antigen untuk pertama kalinya. Respon Kekebalan Sekunder adalah reaksi sistem kekebalan bila menghubungi antigen untuk waktu kedua dan berikutnya. Bilamana timbul respon kekebalan primer dan respon kekebalan sekunder? Kekebalan primer merupakan respon kekebalan tubuh saat menghadapi antigen untuk pertama kalinya. Respon ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena tubuh belum membentuk antibodi untuk antigen tersebut. Kekebalan sekunder merupakan respon kekebalan tubuh saat menghadapi suatu antigen untuk kedua kalinya. Apa yang dimaksud dengan respon kekebalan sekunder? respon kekebalan sekunder adalah respon imun apabila ada antigen yang sama yang memasuki tubuh untuk kedua kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan antibodi yang dihasilkan oleh sel B plasma lebih banyak. Mengapa respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan konsentrasi antibodi? Respon kekebalan sekunder terjadi yang lebih cepat dan konsentrasi antibodi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan respon kekebalan primer. Hal ini dikarenakan adanya memori imunologi yaitu kemampuan sistem imun untuk mengenali antigen yang pernah masuk ke tubuh. Apa yang dimaksud dengan imunitas seluler? Imunitas seluler merupakan respon imun yang melibatkan peran sel-sel imun, seperti sel T, makrofag, dan NK sel. Imunitas seluler merupakan respon imun yang bertanggung jawab terhadap serangan infeksi mikroba intraseluler, seperti Salmonellam thypii. Bagaimana sistem pertahanan tubuh? Sistem pertahanan tubuh sistem imun adalah sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh. Bagaimana struktur dari antibodi? Pada manusia dan kebanyakan mamalia, sebuah unit antibodi terdiri dari empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat yang identik dan dua rantai ringan yang identik; mereka dihubungkan oleh ikatan disulfida. Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi? Pada tubuh manusia, antigen bisa saja berbentuk bakteri, virus, atau bahan kimia tertentu. Antigen dianggap sebagai zat asing oleh sistem imunitas karena dapat mengancam kesehatan tubuh. Sementara itu, antibodi adalah zat kimia yang ada di aliran darah. Ia bekerja sebagai sistem imunitas tubuh. Jelaskan apa yang dimaksud kekebalan humoral? Imunitas humoral atau imunitas humoural adalah aspek imunitas yang dimediasi oleh makromolekul yang ditemukan dalam cairan ekstraseluler seperti antibodi yang disekresikan, protein komplemen, dan peptida antimikroba tertentu. Apa yang dimaksud sistem imun non spesifik fisik atau mekanik? Sistem imun non spesifik atau innate immunity adalah sistem pertahanan tubuh yang bersifat fisik. Pertahanan ini menjadi “pertahanan garis depan” dari tubuh kita terhadap benda-benda asing yang masuk. Apa yang dimaksud dengan Opsonin? Opsonin adalah antibodi yang bersifat merangsang serangan leukosit terhadap antigen atau kuman. Mengapa respon imun harus dihentikan? Respon imun harus dihentikan apabila infeksi telah berhasil ditangani. Apabila tubuh terus-menerus memproduksi antibodi dan menstimulasi sel B dan sel T untuk terus membelah, bahkan ketika tidak dibutuhkan, komponen sistem imun tersebut dapat merusak jaringan tubuh sendiri. Apa yang dimaksud dengan imunologi? Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh manusia.
Jelaskan Jawab: Respons kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih efektif daripada respons sebelumnya. Hal itu disebabkan sistem kekebalan telah lebih siap terhadap antigen karena sel-sel memori bersiap melawan antigen. Sel-sel memori ini yang pada akhirnya akan menimbulkan memori imunologis.
WEMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya29 Juni 2022 1342Jawabannya adalah ketika menghadapi antigen. Respons primer adalah respons sistem kekebalan tubuh pertama kali muncul menghadapi antigen, sedangkan respon sekunder adalah respons sistem kekebalan tubuh yang muncul kedua kali saat menghadapi antigen yang sama. Pada respon sekunder antibodi terbentuk yaitu sudah diproduksi sel memori memory B cell yang bisa mengingat antigen yang menginfeksi sebelumnya. Jadi, jawaban yang benar adalah menghadapi akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
.
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/625
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/56
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/577
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/185
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/690
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/107
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/992
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/325
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/567
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/94
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/327
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/683
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/247
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/346
  • d9ejj4i5z2.pages.dev/562
  • kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan